MOTOR Plus-Online.com - Muncul fakta Bharada E diperintah Ferdy Sambo, ternyata mengidolakan legenda pembalap juara dunia MotoGP 2006.
Perlahan kasus polisi tembak polisi semakin menemui titik terang, muncul fakta Bharada E mendapat perintah dari Ferdy Sambo.
Bharada E diperintah Ferdy Sambo untuk mengeksekusi Brigadir J di rumah Ferdy Sambo.
Mengutip Tribunnews.com, misteri pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Eks Kadiv Propam Polri Ferdy kawasan Duren III Jakarta, Jumat 8 Juli 2022 lalu, perlahan mulai terkuak.
Fakta terbaru muncul sebelum ekseskusi Brigadir J, terdapat sebuah rapat kecil di rumah Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka RR, dan Bharada E membahas skenario untuk menghabisi Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Dalam hal rapat persiapan eksekusi Brigadir J itu, Bharada E hanya menerima perintah eksekusi.
Ia tidak ikut dalam perbincangan perencanaannya.
Di dalam ruangan di lantai tiga itu ada Putri Candrawathi, Ferdy Sambo dan Bripka Ricky Rizal (RR), sesama ajudan seperti Bharada E.
Baca Juga: Update Kasus Ferdy Sambo, Diduga Punya Bunker Uang Setara Puluhan SPBU Pertamina Bekas
Bharada E tidak mengetahui banyak perangai kedua bosnya itu.
Tetapi dalam situasi pembahasan ekesekusi Brigadir J, ia melihat Putri Candrawathi menangis.
Sedangkan Ferdy Sambo dalam keadaan marah.
Selanjutnya, Brigadir J benar-benar dieksekusi di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang jaraknya sekira 500 meter dari Saguling III.
Bharada E melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor.
Hampir satu tahun dinas bersama sebagai ajudan, Bharada E meletuskan beberapa tembakan ke Brigadir J.
Sedangkan Ferdy Sambo membuat rekayasa baku tembak dengan menembakkan peluru ke dinding memberikan efek.
Soal kabar Ferdy Sambo turut menembak Brigadir J masih harus dibuktikan.
Setelah sebulan lebih penyidikan, Bharada E diumumkan sebagai tersangka pembunuhan dengan pasal 338 KUHP juncto 55 dan 56 KUHP.
Baca Juga: Hubungan Ferdy Sambo dan Mantan Pacar Eks Pembalap MotoGP Jadi Sorotan, Ini Faktanya
Lalu, Ferdy Sambo bersama Bripka RR dan Kuat Maruf tersangka pembunuhan berencana.
Mereka dijerat pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP juncto 55 dan 56 KUHP.
Terbaru, Putri Candrawathi juga ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana pada Jumat (19/8/2022).
Bicara soal Bharada E, ternyata Bharada E suka dengan balap MotoGP.
Ini bisa dilihat pada salah satu postingan Instagram miliknya @r.lumiu.
Pada Mei 2017, Bharada E mengirim ucapan duka untuk juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden.
Pada postingan itu, tampak grafis angka 69 dengan corak bendera Amerika Serikat yang jadi simbol Nicky Hayden.
"#ripnickyhayden #ripkentuckykid," tulis Bharada E dalam postingan tersebut.
Sekedar informasi, Nicky Hayden menggasak gelar juara dunia MotoGP 2006 saat membela tim Repsol Honda.
Baca Juga: Ferdy Sambo Diduga Jadi Bekingan Mantan Pacar Pembalap MotoGP, Nikita Mirzani Buka Suara
Pada tanggal 22 Mei 2017 Nicky Hayden meninggal dunia.
Nicky Hayden meninggal dunia di rumah sakit Bufalini di Cesena setelah berhari-hari berjuang antara hidup dan matin.
Hayden dirawat usai terlibat kecelakaan yang terjadi pada 17 Mei 2017.
Pada saat itu, Nicky Hayden sedang berlatih naik sepeda di Misano, sangat dekat dari sirkuit.
Di persimpangan antara Ca' Raffaeli dan Tavoleto, saat menyebrang Hayden ditabrak mobil cukup keras.
Kabarnya Nicky Hayden tidak mematuhi lampu merah di persimpangan, ditambah ia bersepeda sambil mendengar musik.
Rumah sakit di Rimini, Italia menyebut jika legenda MotoGP itu meniggal akibat komplikasi cedera kepala dan dada usai kecelakaan tersebut.
Akhirnya tanggal 22 Mei 2017 Nicky Hayden menghembuskan nafas terakhir, membuat fans MotoGP termasuk Bharada E berduka.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Tegang, 20 Menit Jelang Eksekusi Brigadir J: Bharada E Terima Perintah, Putri Candrawathi Menangis"
Source | : | Tribunnews.com,Instagram/r.lumiu |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR