Tahun 1989 - 1992 Jeanne menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Polri. Karena ia sangat peduli dengan masalah narkotika, Jeanne pernah dijadikan sebagai Koordinator Ahli di BNN.
Selama masa hidupnya, banyak yang telah dilakukan Jeanne Mandagi.
Misalnya, menghasilkan perangkat lunak berupa petunjuk pelaksanaan tugas bagi jajaran Dispen Polri, menyelenggarakan rapat kerja teknis Dispen Polri se-Indonesia yang pertama dan membentuk sebuah Yayasan Permadi Siwi sebagai pusat rehabilitasi pecandu narkotika.
"Ini juga berarti harapan dan kesempatan bagi wanita ABRI lainnya untuk meraih pangkat jenderal makin terbuka," kata Jeanne di Mabes Polri pada 28 September 1990 seperti dikutip di Harian Kompas edisi 5 Oktober 1990.
Mandagi menyenangi musik klasik ringan Johan Strauss dan Elvis Presley. Selain itu, ditengah kerasnya pekerjaan polisi, wanita Minahasa ini juga menyenangi dansa.
Baca Juga: Iptu Martha Catur Wurihandini, Istri Wakil Walikota Depok yang Ahli Lakukan Freestyle di Atas Moge
Ia juga hobi berolahraga, seperti jogging, menembak, dan berkuda.
Jeanne Mandagi menghembuskan napas terakhirnya di usia 80 tahun pada Jumat (7/4/2017)
"Saya melihat tugas utama polisi adalah melindungi masyarakat dari kejahatan. Suatu tugas untuk kebaikan dan yang menarik adalah banyak tantangannya, tidak membosankan."
"Seperti juga profesi wartawan, polisi sering bertemu dengan banyak orang dengan berbagai kepribadian dan tingkah lakunya. Hal itu mempengaruhi saya mengambil keputusan jadi Polwan," tutur Jeanne dalam Harian Kompas edisi 28 Oktober 1990.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Jeanne Mandagi, Jendral Wanita Pertama di Kepolisian Indonesia"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aditya Prathama |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR