Motor Plus-online.com - Ini dia sosok Polwan berpangkat Jenderal yang pertama, bikers pasti jarang yang tahu.
Biker pasti jarang tahu polisi wanita (Polwan) pertama yang berpangkat jenderal.
Inlah dia, Brigjen Pol. (Purn) Jeanne Mandagi.
Jeanne menjadi sosok inspiratif berkat pencapaiannya.
Wanita kelahiran Manado, 2 April tahun 1937 mengatakan Polwan harus tangguh dan profesional serta bisa menjadi mitra kerja yang sejajar dengan polisi pria.
"Jangan cuma menjadi bunga penghias ruangan kerja saja," ujar Mandagi pada sebuah wawancara di RRI Purwokerto dalam Harian Kompas edisi 2 September 1994.
Polwa berpangkat Jenderal itu menamatkan pendidikan dasar dan menengahnya di SD dan SMP yang dikelola biarawati Katolik Manado.
Kemudian 1952, ia melanjutkan pendidikannya di SMA Santa Urusula Jakarta.
Setelah itu, Jeanne Mandagi masuk ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan lulus tahun 1963.
Setelah Lulus, Jeanne memutuskan masuk polisi dan diangkat menjadi Polwan sejak 1 Desember 1965.
Lalu melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti Kursus Peradilan Militer tahun 1966.
Empat bulan kemudian, ia mengemban tugas sebagai Kepala Sekksi Hukum Polda Maluku. Kemudian berturut-turut menjabat Asisten V, Oditur, dan Hakim Polri. Semuanya di Polda Maluku hingga 1969.
Pada 1970, Jeanne menjabat sebagai Kasi Binapta Polda Metro Jaya kemudian memikul tugas sebagai Hakim Mahkamah Militer wilayah Jakarta-Banten.
Empat tahun kemudian, tahun 1974 ia mengikuti kursus "United Nations Regional Course on the Control of Narcotics".
Satu tahun setelahnya, ia mulai memperdalam masalah drug law enforcement di Washington.
Awal Oktober 1976, Jeanne mulai bertugas di bidang reserse narkotika Mabes Polri.
Baca Juga: Sejarah Polwan Indonesia, Dimulai dari 6 Perempuan Cantik Ikut Berjuang Lawan Belanda
Berkat kerja kerasnya, pangkat Jeanne naik jadi kolonel pada tahun 1980 setelah mengikuti pendidikan Sesko ABRI.
Lompat ke tahun 1985 hingga 1988, ia bertugas pada ASEAN Narcotic Desk Officer.
Pada awal Februari 1989 hingga tujuh bulan setelahnya, Jeanne menjabat Sesdit Bimmas Polri.
Tahun 1989 - 1992 Jeanne menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Polri. Karena ia sangat peduli dengan masalah narkotika, Jeanne pernah dijadikan sebagai Koordinator Ahli di BNN.
Selama masa hidupnya, banyak yang telah dilakukan Jeanne Mandagi.
Misalnya, menghasilkan perangkat lunak berupa petunjuk pelaksanaan tugas bagi jajaran Dispen Polri, menyelenggarakan rapat kerja teknis Dispen Polri se-Indonesia yang pertama dan membentuk sebuah Yayasan Permadi Siwi sebagai pusat rehabilitasi pecandu narkotika.
"Ini juga berarti harapan dan kesempatan bagi wanita ABRI lainnya untuk meraih pangkat jenderal makin terbuka," kata Jeanne di Mabes Polri pada 28 September 1990 seperti dikutip di Harian Kompas edisi 5 Oktober 1990.
Mandagi menyenangi musik klasik ringan Johan Strauss dan Elvis Presley. Selain itu, ditengah kerasnya pekerjaan polisi, wanita Minahasa ini juga menyenangi dansa.
Baca Juga: Iptu Martha Catur Wurihandini, Istri Wakil Walikota Depok yang Ahli Lakukan Freestyle di Atas Moge
Ia juga hobi berolahraga, seperti jogging, menembak, dan berkuda.
Jeanne Mandagi menghembuskan napas terakhirnya di usia 80 tahun pada Jumat (7/4/2017)
"Saya melihat tugas utama polisi adalah melindungi masyarakat dari kejahatan. Suatu tugas untuk kebaikan dan yang menarik adalah banyak tantangannya, tidak membosankan."
"Seperti juga profesi wartawan, polisi sering bertemu dengan banyak orang dengan berbagai kepribadian dan tingkah lakunya. Hal itu mempengaruhi saya mengambil keputusan jadi Polwan," tutur Jeanne dalam Harian Kompas edisi 28 Oktober 1990.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Jeanne Mandagi, Jendral Wanita Pertama di Kepolisian Indonesia"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aditya Prathama |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR