"Jadinya, ya kembang kempis gitu," imbuhnya.
Di bengkel miliknya di Kampung Kabandungan, Sukamanah, Kecamatan Karangtengah, Cianjur ini, Ridwan dibantu beberapa orang pegawai memproduksi mesin pom bensin mini digital.
Walau pengerjaannya masih terbilang sederhana dengan peralatan teknik ringan, tapi bengkel ini dapat membuat sistem kerja mesin secara digital layaknya mesin SPBU beneran.
"Ini kan yang jenis pom mini digital, sudah komputerisasi, aplikasi dan software-nya juga kita buat sendiri di sini,” kata dia.
Sejak mulai usaha tahun 2014, mesin SPBU mini buatan Ridwan sudah tersebar di Jabodetabek.
Untuk mesin pom bensin mini digital single nozel dijual Rp 5 juta per unit.
Sementara untuk double nozel, Ridwan menjualnya di kisaran Rp 8 juta.
"Dulu minat orang jualan bensin eceran pakai mesin ini sangat tinggi ya," lanjutnya.
"Kalau sekarang agak menurun, mungkin karena sudah banyak juga yang memproduksi mesinnya,” pungkas Ridwan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga BBM Naik, Perajin Mesin Pom Mini di Cianjur Kembang Kempis"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR