Dalam pembicaraan dengan pihak berwenang di India, mereka harus membiarkan peralatan GP masuk ke negara itu tanpa hambatan, tanpa masalah bea cukai dan tanpa jaminan bank.
Juga tidak mempersulit saat ingin membawanya kembali ke putaran berikutnya setelah acara selesai.
Dorna, sebagai pemegang hak komersial MotoGP, selalu bersikeras untuk dapat tampil di negara yang mempunyai rakyat 1,38 miliar jiwa itu.
Namun tanpa harus kerepotan bea cukai, jika acara MotoGP harus diinginkan di sana.
Hal yang sama berlaku untuk WSBK.
Final WSBK yang direncanakan pada 17 November 2014 lalu dibatalkan dalam waktu singkat pada bulan Agustus, karena komplikasi dengan peraturan bea cukai yang ketat.
Secara resmi, "masalah logistik" disebut-sebut sebagai alasan pembatalan WSBK India di Sirkuit Buddh pada tahun 2014.
Selain itu, waktunya sangat tidak menguntungkan karena kerusuhan dan protes massa di India terhadap pemerkosaan perempuan.
Sejak itu, Dorna tidak melakukan upaya lebih lanjut di India, sampai saat ini mereka dihubungi oleh politisi dan pejabat senior India.
Satu hal yang jelas, jika India tidak memberikan keringanan seperti biasa kepada rombongan MotoGP di bea cukai, tidak akan pernah ada balapan MotoGP di sana.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR