MOTOR Plus-online.com - Sebelumnya geger Pertalite boros dan mudah menguap hingga ribuan orang protes di media sosial.
Pertalite setelah dicap boros kini uapnya dianggap mematikan satu keluarga keracunan balita meninggal dunia mengenaskan.
Dikutip dari Tribunnews.com, seorang balita meninggal diduga menghirup uap Pertalite yang disimpan di salah satu kamar.
Kejadian memilukan terebut di Gampong Karang Anyar, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Sabtu (15/10/2022) dini hari WIB.
Selain bayi tersebut, kedua orang tuanya juga pingsan diduga akibat menghirup uap Pertalite, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Bayi yang meninggal itu bernama Syafiqah, putri dari pasangan Suherman dan Musbandia.
Diduga akibat menghirup uap Pertalite tersebut, Syafiqah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter Puskesmas Alue Bilie.
Kapolres Nagan Raya, AKBP Setiyawan Eko Prasetiya, melalui Kasat Reskrim, AKP Machfud menjelaskan, kejadian meninggalnya balita itu berawal saat ayahnya Suherman membeli BBM jenis Pertalite sebanyak 60 liter di SPBU Gunong Cut.
Baca Juga: Bukan Cuma Pertalite, Pemerintah Juga Perlu Menguji Kualitas BBM Revvo 89 Milik SPBU Vivo
Baca Juga: Pemerintah Melanjutkan Uji Mutu BBM Untuk Jawab Isu Pertalite Boros, Ternyata Ini Hasilnya
Puluhan liter Pertalite itu rencananya akan dijual kembali oleh Suherman di Pertamini miliknya.
Setiba di rumah, BBM Pertalite tersebut disimpan Suherman di kamar kosong yang jaraknya sekitar 5 meter dari ruang tamu rumahnya.
Tepat pada pukul 20.30 WIB pada Jumat (14/10/2022) malam, pasangan suami istri itu tidur di ruang tamu bersama bayinya sambil menonton televisi.
Namun, pada Sabtu (15/10/2022) dini hari sekira pukul 02.30 WIB, Suryaningsih yang merupakan kakak dari Musbandia (ibu balita itu), mencium aroma Pertalite yang sangat menyengat.
Tak kuat mencium bau menyengat tersebut, Suryaningsih langsung menuju ke ruang tamu untuk membangunkan pasangan suami istri tersebut.
Sontak Suryaningsih histeris ketika melihat ketiganya telah mengeluarkan buih dari dalam mulut.
Spontan, Suryaningsih lansung berteriak untuk meminta tolong kepada warga lainnya.
Mendengar teriakan di gelap malam itu, warga langsung berbondong-bondong ke rumah korban.
Baca Juga: Kepala LEMIGAS Tegaskan Semua Pertalite Memiliki RON di Atas 90. Gini Penjelasannya
Warga kemudian membawa pasangan suami istri dan balita itu ke Puskesmas Alue Bilie.
Pilunya, setiba di Puskemas Alue Bilie, balita bernama Syafiqah dinyatakan sudah tidak bernyawa lagi.
Sedangkan kedua orang tuanya yang sempat pingsan itu, pada pukul 04.50 WIB, terpaksa dilarikan ke RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM) Nagan Raya untuk mendapatkan perawatan secara intensif.
AKP Machfud menyebutkan, setelah dilakukan perawatan di RSUD SIM, pasangan suami istri itu pada pukul 09.30 WIB, diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.
Pasangan suami istri itu pun pulang untuk menghadiri proses pemakaman putrinya di TPU gampong setempat.
Atas kejadian tersebut, Kasat Reskrim, AKP Machfud terjun langsung terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Tim Inafis Polres Nagan Raya.
"Di tubuh almarhumah Syafiqah, tidak ditemukan tanda atau bekas penganiayaan," bebernya.
Terkait peristiwa memilukan tersebut, Polres Nagan Raya meminta kepada Pertamina dan Disperindagkop untuk mensosialisasikan kepada penjual BBM tentang SOP serta syarat lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Sehingga kasus warga meninggal yang diduga terhirup BBM, tidak lagi terjadi," pungkas Kasat Reskrim.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Memilukan! Bayi di Nagan Meninggal dengan Mulut Berbuih, Ortunya Pingsan, Diduga Efek Hirup Uap BBM.
KOMENTAR