MOTOR Plus-online.com - Beli Pertalite di SPBU Pertamina terutama di kota besar pasti kesal karena antrian yang panjang.
Warga geram beli Pertalite dicatat jadi biang kerok antrian panjang petugas SPBU kasih penjelasan yang terjadi.
Seperti diketahui antrian pembelian Pertalite terjadi di beberapa SPBU salah satunya di kota Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Warga sebut, biang kerok antrean di SPBU karena pencatatan pelat nomor tiap beli Pertalite atau Solar.
Pencatatan pelat nomor itu tujuannya untuk memastikan jatah harian tiap kendaraan dan tepat sasaran.
Para pengendara mengaku, hal tersebut membuat proses isi BBM di SPBU menjadi lama sehingga terjadi antrean
Hal itu dikatakan Sarif (25), pengendara motor asal Rangkui, Kota Pangkalpinang.
Ia mengaku pencatatan nomor pelat motor saat isi pertalite di SPBU menyebabkan antrean menjadi lebih lama.
Baca Juga: Setelah Beli Pertalite Banyak Motor Mogok di Salatiga, Ada Apa?
"Ya, lumayan menambah waktu antre ya, biasanya kan cepat langsung dilayani. Sekarang dicatat dulu pelat nomor kendaraan kita," sebutnya, (21/10/22).
Keluhan serupa disampaikan Maya (30) yang juga harus antre lebih lama.
"Katanya sih pencatatan nopol untuk uji coba penetapan program subsidi tepat," kata warga Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang ini.
Menurut Maya, SPBU Pertamina seharusnya menyiagakan personel tambahan agar tidak menyita waktu lama.
"Harusnya ada petugas khusus yang nyatet. Jadi biar efisien waktunya, enggak buang-buang waktu," ungkapnya.
Adanya pencatatan nopol mobil dan motor yang mengisi BBM subsidi dibenarkan petugas SPBU Jl Ahmad Yani, kota Pangkalpinang bernama Safriyadi.
Safriyadi juga mengakui pencatatan menyebabkan antrean menjadi lebih lama.
"Beli BBM subsidi buka ngisi, tapi sekarang harus dicatat dulu pelatnya sehingga ketika mengisi menjadi agak lambat," sebut Safriyadi, (21/10/22) sore.
Baca Juga: Revvo 90 SPBU Vivo Laris, Pertamina Angkat Bicara terkait Pertalite
Kata Safriyadi, pencatatan pelat nomor berfungsi sebagai pembatasan pembelian BBM subsidi agar tidak disalahgunakan.
Sehingga setiap hari, pengendara hanya boleh mengisi satu kali dengan kapasitas maksimal yang telah berlaku.
Ia pun berharap masyarakat dapat memahami situasi ini.
"Semoga masyarakat paham, kita hanya menjalankan instruksi," pungkasnya.
Petugas SPBU Jl Muntok, kota Pangkalpinanh, Adelta juga mengatakan hal senada.
Ia mengakui proses uji coba pencatatan pelat nomor membuat pelanggan mengeluh soal antrean.
Menurutnya pencatatan pelat nomor itu juga terkadang menjadi sebab antrean.
"Ini saya rasa hampir terjadi di semua SPBU di Pangkalpinang," ungkapnya.
Dirinya tidak menampik, proses transaksi pembelian BBM saat ini terbilang lebih ribet dikarenakan harus menginput pelat nomor kendaaran.
"Kita hanya menjalankan tugas, kebijakan itu dari pemerintah juga. Semoga kita bisa sama-sama saling mengerti," tandasnya.
Sumber: https://bangka.tribunnews.com/2022/10/22/nopol-dicatat-setiap-isi-pertalite-warga-pangkalpinang-mengeluh-antrean-di-spbujadi-lebih-lama?page=all
KOMENTAR