Bahkan dalam kesempatan itu pihaknya mendesak Bupati Sumenep, Achmad Fauzi agar melakukan evaluasi terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep.
"Perlu ada evaluasi dari bupati, karena kultur Sumenep ini berbeda. Sumenep ini kaya dengan budaya, seharusnya Kadisbudporapar paham soal kultur yang dimiliki Sumenep," tegasnya.
"Kenapa gak memilih kegiatan tumpengan seperti tahun-tahun sebelumnya dan mgundang para ulama dan berselawat bersama di depan masjid jamik," jelas Fausi.
Terpisah dikonfirmasi Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Moh. Iksan mengaku akan koordinasikan terlebih dahulu dengan sejumlah pihak untuk kelanjutan event Road Race.
"Masih dikoordinasikan antara Panitia dengan Polres dan pihak Kodim," terang Moh. Iksan.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Achmad Jazuli menyampaikan bahwa tindakan pengurus takmir dan remaja Masjid itu sangat berlebihan.
Baca Juga: Yamaha RX-King Road Race Disulap Jadi Motor Drag Bike Tiga Hari Langsung Podium di Indramayu
Achmad Jazuli menegaskan, tindakan dengan cara menghentikan paksa road race oleh takmir Masjid Jamik itu sebelum azan di masjid berkumandang.
"Saya melihatnya dalam video yang beredar bahwa tindakan itu dilakukan tidak murni karena mengganggu aktifitas solat," kata Achmad Jazuli.
"Kan belum azan, itu sudah berlebihan dan ada apa sebenarnya dibalik itu," sambungnya, dikutip dari TribunMadura.com, Selasa (1/11/2022).
Source | : | Tribunjatim.com,Tribunmadura.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR