Meskipun ada juga pabrikan yang bertolak belakang, seperti yang diungkapkan Paul Denning selaku team principak Pata Yamaha With Brixx WorldSBK Team.
"Mungkin bagi pabrikan Jepang filosofi bikin motor superbike itu bikin pemakainya puas dan ketagihan dan bisa memiliki motor dengan umur yang panjang," beber Paul Denning saat Motor Plus-online.com temui di WSBK Indonesia tahun lalu.
"Sementara, pabrikan Eropa lebih menawarkan motor superbike yang kencang dan bisa buat balapan."
"Namub untuk umur pakai lebih pendek dari produk Jepang di situ yang membuat perimbangan kekuatan di WorldSBK beberapa musim ini mulai berubah," ujar Paul Denning.
Jadi motor WSBK tidak seperti MotoGP yang memakai motor prototipe.
MotorWorld Superbike (WSBK) menggunakan motor pabrikan yang dijual secara massal.
Dalam regulasi World Superbike (WorldSBK) mesin diperbolehkan ikut serta mulai kapasitas 750 cc hingga 1.000 cc dengan 3-4 silinder.
Atau kapasitasn mesin dari 850 cc hingga 1.200 cc dengan 2 silinder.
Selain memangkas bagian lampu, spion dan dudukan pelat nomor dilakukan modifikasi mulai setang, rangka, front fork atau garpu depan.
Baca Juga: Keren, Yamaha YZF-R1 GYTR 2023 Meluncur Punya Spek Mirip Motor WorldSBK
Konstruksi rangka, garpu depan, setang, swingarm hingga, as roda.
Akan tetapi tidak boleh menggunakan material titanium.
Tak ketinggalan bagian knalpot atau exhaust diubah dari yang standar dengan versi balap.
Sistem exhaust diganti dengan airflow yang lebih baik.
Karena sistem exhaust motor produksi massal menaati regulasi emisi, sedangkan di balapan WSBK tidak ada pembatasan soal emisi.
Performa mesin di motor untuk Superbike juga dinaikkan dari sekitar 160 hp menjadi 200 hingga 220 hp.
Salah satu cara tim untuk menjadi kompetitif adalah dengan pemetaan ulang alias 'mapping' di sektor electronic control unit alias ECU
Tujuan mapping mengatur traksi dan kontrol roda, pengereman mesin atau engin brake dan penggantian sistem pengapian mesin.
Eits, tidak lantas urusa mapping ECU bisa seenak atau sebebasnya, tapi ada batasannya yang ditetapkan pihak Dorna World Orgaziner selaku penyelenggeara balapan WSBK.
Baca Juga: Toprak Razgatlioglu Ungkap Kenapa Lap Time WSBK Indonesia 2022 Melorot Dibanding Tahun Lalu
Pihak teknis DWO akan mengetahui jika ada tim yang melakukan atau mencoba mengotak-ngatik ECU karena ada sistem pengamanannya.
Itu dia motor WSBK Indonesia 2022 Toprak Razgatlioglu yang juara di Race 1 dan Superpole Race bagian apa apa saja yang boleh dimodifikasi.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR