"Nanti kalau sudah terjadi kecelakaan, menyesalnya seumur hidup karena cacat permanen bahkan sampai mati di jalan, terlalu mahal resikonya, padahal mereka ini masih punya masa depan yang panjang," ujarnya.
Latif menambahkan, polisi akan terus menjaga daerah-daerah vital agar tidak terjadi gesekan dan hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tetap tertib serta jaga keselamatan masing-masing dan keselamatan umum,"
"Sudah terjadi korban lakalantas mati dan tabrakan pada saat konvoi arak-arakan," ingatnya.
Ia juga mengajak para orang tua agar lebih sering memantau perkembangan anak-anaknya dan sebaiknya tidak mengizinkan anak-anak keluar malam sampai pagi untuk konvoi motor.
"Peran orangtua sangat penting untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya jangan izinkan anak-anaknya keluar malam sampai pagi bahkan konvoi arak-arakan mengganggu ketertiban umum dan bahayakan keselamatan dirinya sendiri dan orang lain," pinta Kapolda.
Latif pun meminta kepada seluruh masyarakat di Maluku agar senantiasa menjadi suporter yang baik dengan lebih mengutamakan keselamatan diri.
"Utamakan keselamatan, nyawamu lebih mahal daripada piala dunia," ingatnya.
"Masa depan hidupmu tidak ditentukan dari hasil piala dunia ini," pungkas Latif.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Kasus Lakalantas Terjadi Saat Pawai Piala Dunia di Maluku, Kapolda: Nyawa Lebih Berharga "
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR