MOTOR Plus-online.com - Seperti diketahui, pemerintah akan memberikan insentif konversi motor listrik.
Rencananya pemerintah akan memberikan insentif konversi motor listrik sebesar Rp 7 juta.
Aturan insentif konversi motor listrik dan beli motor listrik baru akan diumumkan di awal Februari 2023 ini.
Yang bikin bikers penasaran, lebih irit motor listrik konversi atau motor bensin sih?
Untuk menjawab pertanyaan itu, tim MOTOR Plus-online sudah menguji langsung.
Ada pun motor listrik konversi yang digunakan adalah model Honda BeAT garapan Bintang Racing Team (BRT).
Honda BeAT listrik itu pun diadu dengan BeAT bensin.
Agar lebih fair, kedua motor tersebut akan dikendarai oleh tim MOTOR Plus-online yang mempunyai berat badan hampir mirip, sekitar 100 kg.
Baca Juga: Beli Motor Listrik Pabrikan Atau Konversi? Ini Perbedaan Menurut Bengkel Konversi
Yang pertama, Honda BeAT listrik hasil konversi diberikan baterai penuh yang baru saja selesai dicharge.
Sementara itu, Honda BeAT bensin tangkinya dipenuhi dengan BBM Pertalite dan diberikan tanda pada bibir tangki sebagai patokan batas BBM saat diisi full lagi nanti.
Setelah itu odometer awal kedua motor tersebut dicatat sebagai data awal.
Lalu, kedua motor tersebut diuji di jalan raya langsung dengan kondisi real, seperti macet, jalan menanjak, jalan turunan dan jalan datar.
Pengetesan kedua motor tersebut dilakukan di sekitar Jalan MH Thamrin, Citringgul, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat.
Setelah berjalan 24,7 km, motor listrik Honda BeAT konversi BRT sudah kehabisan baterai.
Karena motor listrik konversi mati, motor bensin Honda BeAT langsung dimatikan agar tidak ada bensin yang terpakai.
Setelah dites MOTOR Plus-online, konsumsi listrik Honda BeAT konversi ala BRT berada di angka 24,7 km sampai dengan baterai habis.
Baca Juga: Pembuktian Mana Yang Lebih Irit Antara Motor Listrik Konversi Dengan Motor Bensin
Untuk menghitung biaya pemakaian listrik, dihitung dari spek carger, yakni 84 Volt 5 Ampere yang kalau dikalikan punya kapasitas 420 watt.
Kemudian waktu pengecasan baterai dari nol sampai penuh membutuhkan waktu 5 jam, yang artinya 420 Watt x 5 jam = 2.100 Watt hour atau setara 2,1 kWh.
Untuk dikonversi ke Rupiah, kita ambil contoh tarif listrik rumah kecil dengan daya 1.300 VA yang biaya pemakaian listriknya Rp 1.444,7/kWh.
Maka biaya motor listrik konversi Rp 1.444,7/kWh x 2,1 kWh = Rp 3.032,4.
Untuk biaya listrik yang diperlukan, Rp 3.032,4 : 24,7 km = Rp 122,77/km.
Kemudian, untuk Honda BeAT versi bensin, saat tangki bensin dipenuhkan kembali sesuai dengan tanda, menghabiskan Pertalite sebanyak 510 ml atau 0,51 liter.
Kalau dikonversikan ke dalam km/liter, konsumsi bensinnya 24,7 km : 0,51 liter = 48,43 km/l.
Nah, buat mendapatkan biaya bensin Honda BeAT, maka Rp 10.000/liter : 48,43 km/liter = Rp 206,48/km.
Baca Juga: Keren, Controller Juken 10 Bisa Untuk Semua Jenis Motor Listrik Konversi
Dari data tersebut, maka motor listrik Honda BeAT garapan BRT lebih irit Rp 83,71/km daripada motor bensin Honda BeAT.
Kalau dijadikan presentase, maka (122,77 : 206,48) x 100% = 59,4%.
Artinya motor listrik konversi BRT lebih irit 59,4% dari motor bensin.
Lebih lengkapnya, brother bisa simak VIDEO berikut ini:
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR