Aerofairing ini mulai dikenal di MotoGP 2017 saat Ducati mengembangkan perangkat aerodinamikan pengganti winglet atau sayap kecil di fairing depan.
Winglet dikembangkan demi mencegah motor MotoGP wheelie atau jengat saat berakselerasi tatkala start atau keluar tikungan.
Winglet diprotes pembalap karena berbahaya kalau bersenggolan karena ujungnya tajam.
Hingga aplikasi winglet dilarang di regulasi MotoGP, lantas munculah aerofairing yang fungsinya seperti winglet tapi bentuknya tidak tajam.
Tak hanya dipasang di fairing depan atas, aerofairing pun merambah di bagian bodi atau di bagian tengah motor di bawah aerofairing depan.
Aplikasi aerofairing itu membuat motor MotoGP stabil di lintasan lurus dengan top speed yang kencang.
Hanya saja, aerofairing depan dan tengah itu bagus di lintasan lurus, tidak saat menikung.
Ducati pun mendapatkan formula untuk mengatasi motor MotoGP Ducati Desmosedici GP kurang jos di tikungan mengaplikasi saluran pembuangan angin di bawah fairing alias down wash air duct.
Down wash air duct dikenalkan di 2021 dan diterapkan di 2022 dan khasiatnya Ducati tak lagi bermasalah di sirkuit teknikal atau yang banyak variasi tikungan cepat alias cornering speed.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR