"Kita buat aspal kita ini lebih awet walaupun tidak sesempurna sebelumnya," sambung Samsul.
Samsul menjelaskan, kualitas aspal baru ini di atas standar Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) ataupun Dorna Sports.
Aspal jenis SMA yang merupakan salah satu yang paling canggih di dunia memiliki profil permukaan yang lebih terbuka.
"Karena kita mengejar grip, daya lekat ban dengan aspal," tambahnya.
Namun, nyatanya aspal SMA yang kerap dipakai di Eropa ini tidak beradaptasi maksimal dengan iklim tropis Mandalika.
"Kita di sini di pinggir laut, curah hujan tinggi, kadar garam juga tinggi, maka dengan terlalu terbukanya aspal itu jadi tidak baik bagi aspal kita," urai Samsul.
Baca Juga: Jadwal WSBK Mandalika 2023 Akhir Pekan Ini, Alvaro Bautista Pimpin Klasemen
Maka, pada saat pengaspalan ulang kemarin, konsultan yang dipilih MGPA menyarankan Sirkuit Mandalika menggunakan campuran aspal baru. yakni aspal SMA dengan ACWC.
Aspal ACWC ini, kata Samsul, kerap dipakai untuk pengaspalan jalan raya hingga landasan pacu Bandara.
Penggabungan dua teknologi beda benua ini bukannya tanpa alasan.
"Makanya ini disebut upgrading Stone Mastic Asphalt karena, kalau kita 100 persen ACWC maka dia akan licin," tambah lagi Samsul
"Tapi kalau kita 100 persen SMA, dia akan terlalu terbuka," jelasnya.
Campuran aspal baru Sirkuit Mandalika jenis ini menjanjikan grip yang lekat dengan permukaan lintasan yang kuat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang WSBK 2023, Tak Ada Perbaikan Permukaan Aspal di Sirkuit Mandalika", dan di TribunLombok.com dengan judul Aspal Sirkuit Mandalika Kini Lebih Awet, Bisa Tahan Hingga 5 Tahun
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR