Selain itu, orang Jepang mengendarai motor hanya untuk hobi, dan bukan untuk aktivitas sehari-hari.
2. Sepeda motor dinilai identik dengan aksi kriminal
Alasan lainnya tidak banyak sepeda motor di Jepang adalah karena motor dinilai identik dengan aksi kriminalitas.
Menurut Made, pandangan masyarakat Jepang terhadap pemotor tidak begitu positif.
Hal itu mengingat pada tahun 1970 hingga 1980-an marak muncul geng motor yang kerap menimbulkan kerusuhan karena tawuran atau perkelahian antargeng.
Negara Jepang lalu menggelar kampanye yang membatasi pelajar SMA memiliki dan mengendarai motor.
Baca Juga: Rumor Motor Baru Honda Stylo 160 Merebak, Desain Bakal Mirip Honda Lead 125?
Selain itu, oleh sebagian masyarakat Jepang, motor sempat diasosiasikan sebagai tindakan kriminal bahkan dikaitkan dengan Yakuza, sindikat mafia asal Jepang.
"Nampaknya aturan tadi digalakkan untuk mencegah dan menekan geng motor di Jepang. Yang mana kalau dilihat saat ini sepertinya sudah tidak ada geng semacam itu," ujar Made.
3. Transportasi umum di Jepang lebih nyaman
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR