Alhasil, pabrikan Eropa diuntungkan secara geografis dalam soal riset dan uji coba motor MotoGP karena lokasinya tidak jauh.
Pabrikan Eropa bisa melakukan perjalan darat menuju sirkuit di Eropa yang jadi venue MotoGP.
Sementara pabrikan Jepang yang berada di seberang lautan perlu usaha lebih keras, ujung-ujungnya anggaran yang besar.
Alhasil, motor Jepang baru bisa diujicoba di sirkuit Eropa saat tes pramusim atau kompetisi MotoGP berjalan.
Faktor geografis jelas menguntungkan motor Eropa ketimbang Jepang selain data yang lebih komprehensif dan sudah dapat setting dasar motor untuk sirkuit MotoGP Eropa.
Fakta motor Eropa lebih cepat perkembangannya dari motor Jepang di MotoGP beberapa musim terakhir adalah alokasi motor MotoGP untuk skuat pabrikan dan satelit tidak dibedakan.
Pabrikan Eropa yang memelopori slot motor MotoGP peruntukkan skuat pabrikan dengan satelit tidak dibedakan.
Hal itu dikarenakan pabrikan Eropa memiliki info lebih banyak dari pembalap yang memakai motor Eropa.
Sebaliknya pabrikan Jepang ada perlakuan berbeda untuk alokasi motor MotoGP skuat pabrikan dengan satelit.
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR