Begitu juga pabrikan Eropa KTM yang sejak 2019 mengontrak legenda MotoGP Dani Pedrosa sebagai tes rider.
Sejak Dani Pedrosa berkontribusi terhadap riset motor MotoGP KTM RC16 makin ke sini performa motornya makin kompetitif.
Atau juga ambil cara yang dipakai pabrikan Aprilia yang mengontrak pembalap reguler sekaligus punya kemampuan meriset motor.
Adalah Aleix Espargaro jadi prioritas Aprilia Racing mengontraknya sejak 2017.
Kontribusi pembalap bernomor start 41 dirasakan di musim lalu yang mempersembahkan kemenangan pertama Aprilia di kelas premier MotoGP.
Sebaliknya pabrikan Jepang tidak konsisten merekrut test rider, baik Yamaha dan juga Honda.
Alhasil, motor Jepang condong lebih cocok dan klop dengan satu karakter pembalap.
Efeknya, saat motor Jepang dipakai pembalap lain performanya jeblok.
Pabrikan Eropa melakukan banyak terobosan riset meningkatkan kemampuan motor MotoGP.
Baca Juga: MotoGP Argentina 2023 Saatnya Aprilia Balas Dendam Ke Ducati
Terlebih saat berlakunya sistem ECU seragam atau unifikasi perangkat elektronik motor MotoGP sejak 2016.
Pabrikan Eropa melakukan terobosan dengan meriset aerodinamika dan tidak kaleng-kaleng meriset langsung di terowongan angin atau wind tunnel.
Winglet, aefoairing dan aerobody jadi tren riset motor Eropa dari tahun ke tahun.
Hasilnya juga sudah terbukti.
Kemudian berbagai macam perangkat baru diriset untuk mendongkrak performa motor.
Ada hole shot device, rear height adjuster sampai front height adjuster di mana item terakhir resmi dilarang dan tak boleh diaplikasikan.
Sebaliknya motor Jepang begitu-begitu saja dan kalau ada terobosan pun lebih terkesan copy paste dan bukan berdasarkan riset intensif.
Fakta terakhir adalah motor Eropa melakukan riset yang intensif dan tersusun sehingga arah pengembangannya jelas dan terarah.
Sedangkan motor Jepang risetnya berdasarkan apa yang diinfokan pembalap reguler dengan pendekatan instan yang kadang membuat arah pengembangannya tidak jelas.
Baca Juga: Nomor Start 1 Francesco Bagnaia Terbaik Dari Yang Pernah Ada, Fakta Membuktikan
Disimpulkan bila motor Jepang di MotoGP beberapa tahun terakhir harus mengakui performa motor Eropa.
Motor Jepang bisa mengimbangi motor rivalnya asal Eropa jika fakta yang jadi kelemahan pabrikan Jepang segera dibenahi. makin cepat makin baik.
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR