MOTOR Plus-online.com - MotoGP 2023 sudah berlangsung 2 putaran MotoGP Portugal dan Argentina 2023, motor MotoGP Eropa tekuk Jepang.
Sprint dan Race MotoGP Portugal 2023 digasak motor MotoGP Ducati Desmosedici milik Francesco Bagnaia.
Kemudian di Sprint MotoGP Argentina 2023 disikat motor MotoGP KTM Brad Binder dan Marco Bezzecchi dengan Ducati Desmosedici GP menang race MotoGP Argentina 2023.
Motor MotoGP Jepang diwakili Yamaha YZR-M1 dan Honda RC213V keok abis.
Lantas formula atau cara apa yang membuat motor MotoGP Eropa bikin keok Jepang di MotoGP 2023.
MOTOR Plus ungkap fakta-faktanya berikut;
Pabrikan Eropa memiliki sistem manajemen riset dan pengembangan motor MotoGP sistematis dan terpola.
Artinya pabrikan Eropa mengembangkan motor MotoGP berdasarkan masukan dari pembalap reguler di kompetisi MotoGP berjalan.
Kemudian diujicoba dan dikaji oleh test rider atau pembalap reguler yang dedicated atau full time job.
Baca Juga: 5 Fakta Jepang Kalah Jauh Dari Eropa Di MotoGP, Gara-gara Geografis Dan Kebijakan Pabrikan
Pabrikan Eropa juga punya skuat penguji atau test team yang rutin mengujicoba motor MotoGP secara intensif dan tidak mengganggu pembalap reguler MotoGP di kompetisi yang berjalan.
Pabrikan Eropa juga intensif mencari inovasi dan terobosan baru dalam meningkatkan performa motor MotoGP yang dirasa perlu.
Tentunya berdasarkan evaluasi dan assesmen dari kekurangan motor MotoGP sebelumnya.
Inovasi dan terobosan itu seperti melihat apa yang dilakukan pabrikan Ducati saat aturan unifikasi atau penyeragaman ECU membuat performa Ducati lemah di high speed cornering dan juga tak bisa mengatasi efek jengat atau wheelie.
Ducati pun melakukan inovasi dengan meriset sektor aerodinamika dengan aplikasi winglet, aerofaifing hingga aerobodi dengan metode down wash duct serta winglet tegak di bagian belakang.
Tak hanya aerodinamika, pabrikan Ducati juga meriset perangkat hidraulik untuk meningkatkan performa motor MotoGP Ducati seperti hole shot device agar meredam wheelie saat melakukan start.
Kemudian ride height device yang mengatur naik turun bagian belakang motor untuk meningkatkan traksi motor saat keluar tikungan.
Inovasi dan terobosan Ducati jadi formula membuat motor MotoGP yang kompetitif di beberapa musim terakhir.
Meskipun faktanya proses yang dilakukan pabrikan Ducati bukan didapat secara instan atau dalam waktu dekat melainkan butuh sampai bertahun-tahun.
Baca Juga: Brad Binder Menang Sprint Race MotoGP Argentina 2023, Rekor Menang KTM Masih Dipegang Pembalap ini
Cara yang dilakukan pabrikan Eropa itu tidak berlaku di pabrikan Jepang di mana masih tarik ulur soal tim uji MotoGP dengan status dedicated atau full time job.
Yamaha pabrikan sih sempat mewacanakan di 2018, namun sampai saat ini belum terwujud.
Honda pabrikan juga baru mulai mengintensifkan tim uji coba di musim ini.
Lewat test rider Stefan Bradl dan sokongan Ramon Aurin sebagai crew chief di tim ujicoba.
Lantaran Honda pabrikan baru serius di musim ini, efek dan manfaat tes ujicoba untuk riset dan pengembangan motor Honda RC213V belum langsung berasa manfaatnya.
Bahkan pabrikan Eropa seperti KTM malah lebih agresif lagi dalam urusan riset dan pengembangan motor MotoGP KTM RC16.
Tengok saja mengontrak pembalap penguji atau test rider dedicated lebih banyak mulai Dani Pedrosa, Mika Kallio dan juga Jonas Folger.
Tak hanya itu, KTM juga membajak insinyur jebolan Ducati untuk dapat mendongkrak motor MotoGP KTM RC16.
Plus KTM juga mulai merambah riset aerodinamika di motor MotoGP RC16 yang bekerja sama dengan Red Bull Technology yang membangun sasis mobil Red Bull F1.
Baca Juga: Marco Bezzecchi Menang MotoGP Argentina 2023, Cetak Banyak Rekor Baru
Langkah yang pabrikan Eropa KTM sudah perlahan mulai menunjukkan performa motor MotoGP di 2 ronde MotoGP yang sudah berlangsung.
Cara pabrikan Eropa yang bikin motor MotoGP Jepang keok di MotoGP 2023 ini adalah pentingnya kehadiran skuat dan pembalap satelit.
Hal itu jadi langkah penting ditempuh pabrikan Eropa Aprilia dengan punya skuat satelit perdana di MotoGP 2023.
Latar belakang Aprilia pabrikan punya skuat satelit adalah untuk mendapatkan data lebih banyak lagi untuk meningkatkan motor MotoGP Aprilia RS-GP berdasarkan kacamata dari banyak pembalap.
Efek yang ingin didapat adalah motor MotoGP Aprilia RS-GP bisa diandalkan oleh banyak pembalap seperti yang sudah dibuktikan Ducati Desmosedici GP.
Kalau motor MotoGP bisa ramah dengan banyak pembalap, maka skala bisnis lebih menguntungkan lagi.
Hal itu dirasakan Ducati yang sejak 2022 menurunkan 8 motor MotoGP Ducati Desmosedici GP.
Selain banyak data dan info penting didapat, Ducati juga mendapatkan untung financial motor MotoGP Ducati Desmosedici GP banyak yang pakai.
Terungkap cara motor MotoGP Eropa bikin keok Jepang di MotoGP 2023 ini.
Baca Juga: Masalah Aprilia Di MotoGP Argentina 2023, Kondisi Basah Bubarkan Harapan Menang
Tinggal tergantung pabrikan Jepang apakah hanya tinggal diam atau mulai melakukan pendekatan yang sama seperti pabrikan Eropa demi menghasilkan motor MotoGP yang kompetitif.
Kita tunggu sama-sama perkembangannya.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR