Indonesia sendiri memberlakukan standar emisi Euro 4, sedangkan RX-King dan Ninja 150 produksi terakhir hanya lolos Euro 2.
Baca Juga: Iklan Jadul Motor 2-Tak Yamaha F1Z dan F1ZR, Edisi Caltex Paling Keren
2. Performa Mesin 4-tak Semakin Maju
Meski motor 2 tak punya reputasi performanya yang cepat, performa mesin 4 tak modern semakin baik.
Berkat pengembangan terus menerus, mesin 4 tak mampu menghasilkan tenaga yang setara dengan mesin 2 tak.
Ditambah konsumsi bahan bakar yang lebih irit, membuat motor 4 tak lebih populer di pasar.
Ini menyebabkan penurunan permintaan untuk motor 2 tak, yang lebih boros bensin.
3. Kebutuhan Pasar yang Berubah
Perkembangan teknologi membuat motor 4-tak lebih nyaman, aman, dan mudah digunakan.
Pada saat yang sama, tren pasar bergeser ke arah motor 4-tak terutama skuter matic, yang lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.
Ini membuat motor 2 tak sulit bersaing di pasar, terutama di negara-negara yang memiliki aturan emisi yang ketat.
Baca Juga: Goib Harga Motor Bebek 2-Tak Yamaha 125Z Tembus Rp 80 Juta, Dulu Barunya Cuma Rp 22 Jutaan
4. Biaya Produksi yang Lebih Tinggi
Meski konstruksi mesinnya simpel, motor 2-tak butuh biaya produksi lebih tinggi dibanding motor 4-tak.
Soalnya produksi motor 4-tak yang jauh lebih banyak, membuat biaya produksinya bisa lebih murah.
Selain itu, kebutuhan oli atau pelumas khusus membuat produsen dan konsumen mesti menyiapkan biaya lebih buat motor 2 tak.
Itulah beberapa alasan, mengapa motor 2-tak stop produksi dan ditinggalkan konsumen.
Namun alasan itu bukan penghalang, buat para bikers yang pernah merasakan sensasi motor 2-tak.
Motor 2-tak sendiri masih diproduksi, namun terbatas buat kebutuhan off-road seperti Yamaha YZ125X dan YZ250X.
Bahkan motor 2-tak off-road ini bisa dibeli di dealer, yang brother bisa simak videonya DI SINI.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR