Kenapa Motor 2-Tak Stop Produksi, Padahal Harganya Lagi Tinggi

Reyhan Firdaus - Kamis, 20 April 2023 | 08:13 WIB
Dok. Motorplus
Yamaha RX-King dikenal punya jambakan khas

MOTOR Plus-online.com - Harga motor 2-tak di Indonesia lagi tinggi, kenapa tidak produksi lagi?

Brother yang memantau forum atau grup di media sosial, pasti sering melihat penjualan motor 2-tak punya angka fantastis.

Mulai dari Yamaha RX-King laku Rp 150 juta, sampai Honda NSR SP yang harganya bisa tembus Rp 200 juta.

Harganya tinggi, karena populasi motor 2-tak sedikit, bahkan buat beberapa model sudah langka.

Kalau harganya tinggi, kenapa motor 2-tak tidak diproduksi kembali?

Dok. Motorplus
Kawasaki Ninja 150 RR jadi motor 2-tak terakhir di Indonesia

Motor 2-tak punya tempat tersendiri di hati para penggemarnya, karena performanya yang cepat dan suaranya yang khas.

Dibanding mesin 4-tak yang siklusnya isap-kompresi-bakar-buang, mesin 2-tak punya langkah kompresi dan bakar terjadi bersamaan saat piston bergerak ke atas (TMA).

Sedangkan langkah hisap dan buang terjadi bareng saat piston bergerak ke bawah (TMB).

Makanya motor 2-tak membutuhkan oli samping, yang masuk ruang bakar untuk melumasi mesin, sehingga muncul asap dari knalpot.

Baca Juga: Bulan Puasa Jadi Murtad Pemilik Suzuki Satria 150 Pasang Mesin Kawasaki Ninja 150 2-Tak Bikin Kaget

Motor 2-tak juga dikenal punya performa responsif, dimana putaran mesin cepat naik yang istilahnya dijambak.

Tidak heran motor 2-tak berjaya di era 80-90an, karena disukai penggemar kecepatan.

Namun jelang tahun 2000an, motor 2-tak mulai stop produksi di Indonesia, terakhir Kawasaki Ninja 150 pada bulan Agustus 2015.

Dikutip dari berbagai sumber, ini yang menyebabkan motor 2-tak stop produksi :

Dok. Otomotif
Yamaha RX-King terakhir dengan knalpot catalyzer

1. Aturan Emisi yang Semakin Ketat

Aturan emisi di sejumlah negara semakin ketat, dan mesin motor 2 tak dikenal menghasilkan lebih banyak polusi dibandingkan dengan mesin 4 tak.

Seperti dijelaskan di awal, motor 2-tak menghasilkan asap buang karena oli samping terbakar di ruang bakar.

Oleh karena itu, motor 2 tak lebih sulit untuk memenuhi standar emisi yang semakin ketat.

Indonesia sendiri memberlakukan standar emisi Euro 4, sedangkan RX-King dan Ninja 150 produksi terakhir hanya lolos Euro 2.

Baca Juga: Iklan Jadul Motor 2-Tak Yamaha F1Z dan F1ZR, Edisi Caltex Paling Keren

2. Performa Mesin 4-tak Semakin Maju

Meski motor 2 tak punya reputasi performanya yang cepat, performa mesin 4 tak modern semakin baik.

Berkat pengembangan terus menerus, mesin 4 tak mampu menghasilkan tenaga yang setara dengan mesin 2 tak.

Ditambah konsumsi bahan bakar yang lebih irit, membuat motor 4 tak lebih populer di pasar.

Ini menyebabkan penurunan permintaan untuk motor 2 tak, yang lebih boros bensin.

Dok. Motorplus
Kawasaki Ninja RR 150 digantikan RR Mono

3. Kebutuhan Pasar yang Berubah

Perkembangan teknologi membuat motor 4-tak lebih nyaman, aman, dan mudah digunakan.

Pada saat yang sama, tren pasar bergeser ke arah motor 4-tak terutama skuter matic, yang lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.

Ini membuat motor 2 tak sulit bersaing di pasar, terutama di negara-negara yang memiliki aturan emisi yang ketat.

Baca Juga: Goib Harga Motor Bebek 2-Tak Yamaha 125Z Tembus Rp 80 Juta, Dulu Barunya Cuma Rp 22 Jutaan

4. Biaya Produksi yang Lebih Tinggi

Meski konstruksi mesinnya simpel, motor 2-tak butuh biaya produksi lebih tinggi dibanding motor 4-tak.

Soalnya produksi motor 4-tak yang jauh lebih banyak, membuat biaya produksinya bisa lebih murah.

Selain itu, kebutuhan oli atau pelumas khusus membuat produsen dan konsumen mesti menyiapkan biaya lebih buat motor 2 tak.

Dok. Motorplus
Motor 2 tak punya fans fanatik di Indonesia

Itulah beberapa alasan, mengapa motor 2-tak stop produksi dan ditinggalkan konsumen.

Namun alasan itu bukan penghalang, buat para bikers yang pernah merasakan sensasi motor 2-tak.

Motor 2-tak sendiri masih diproduksi, namun terbatas buat kebutuhan off-road seperti Yamaha YZ125X dan YZ250X.

Bahkan motor 2-tak off-road ini bisa dibeli di dealer, yang brother bisa simak videonya DI SINI.

Penulis : Reyhan Firdaus
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular