MOTOR Plus-online.com - Harga motor 2-tak di Indonesia lagi tinggi, kenapa tidak produksi lagi?
Brother yang memantau forum atau grup di media sosial, pasti sering melihat penjualan motor 2-tak punya angka fantastis.
Mulai dari Yamaha RX-King laku Rp 150 juta, sampai Honda NSR SP yang harganya bisa tembus Rp 200 juta.
Harganya tinggi, karena populasi motor 2-tak sedikit, bahkan buat beberapa model sudah langka.
Kalau harganya tinggi, kenapa motor 2-tak tidak diproduksi kembali?
Motor 2-tak punya tempat tersendiri di hati para penggemarnya, karena performanya yang cepat dan suaranya yang khas.
Dibanding mesin 4-tak yang siklusnya isap-kompresi-bakar-buang, mesin 2-tak punya langkah kompresi dan bakar terjadi bersamaan saat piston bergerak ke atas (TMA).
Sedangkan langkah hisap dan buang terjadi bareng saat piston bergerak ke bawah (TMB).
Makanya motor 2-tak membutuhkan oli samping, yang masuk ruang bakar untuk melumasi mesin, sehingga muncul asap dari knalpot.
Baca Juga: Bulan Puasa Jadi Murtad Pemilik Suzuki Satria 150 Pasang Mesin Kawasaki Ninja 150 2-Tak Bikin Kaget
Motor 2-tak juga dikenal punya performa responsif, dimana putaran mesin cepat naik yang istilahnya dijambak.
Tidak heran motor 2-tak berjaya di era 80-90an, karena disukai penggemar kecepatan.
Namun jelang tahun 2000an, motor 2-tak mulai stop produksi di Indonesia, terakhir Kawasaki Ninja 150 pada bulan Agustus 2015.
Dikutip dari berbagai sumber, ini yang menyebabkan motor 2-tak stop produksi :
1. Aturan Emisi yang Semakin Ketat
Aturan emisi di sejumlah negara semakin ketat, dan mesin motor 2 tak dikenal menghasilkan lebih banyak polusi dibandingkan dengan mesin 4 tak.
Seperti dijelaskan di awal, motor 2-tak menghasilkan asap buang karena oli samping terbakar di ruang bakar.
Oleh karena itu, motor 2 tak lebih sulit untuk memenuhi standar emisi yang semakin ketat.
Indonesia sendiri memberlakukan standar emisi Euro 4, sedangkan RX-King dan Ninja 150 produksi terakhir hanya lolos Euro 2.
Baca Juga: Iklan Jadul Motor 2-Tak Yamaha F1Z dan F1ZR, Edisi Caltex Paling Keren
2. Performa Mesin 4-tak Semakin Maju
Meski motor 2 tak punya reputasi performanya yang cepat, performa mesin 4 tak modern semakin baik.
Berkat pengembangan terus menerus, mesin 4 tak mampu menghasilkan tenaga yang setara dengan mesin 2 tak.
Ditambah konsumsi bahan bakar yang lebih irit, membuat motor 4 tak lebih populer di pasar.
Ini menyebabkan penurunan permintaan untuk motor 2 tak, yang lebih boros bensin.
3. Kebutuhan Pasar yang Berubah
Perkembangan teknologi membuat motor 4-tak lebih nyaman, aman, dan mudah digunakan.
Pada saat yang sama, tren pasar bergeser ke arah motor 4-tak terutama skuter matic, yang lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.
Ini membuat motor 2 tak sulit bersaing di pasar, terutama di negara-negara yang memiliki aturan emisi yang ketat.
Baca Juga: Goib Harga Motor Bebek 2-Tak Yamaha 125Z Tembus Rp 80 Juta, Dulu Barunya Cuma Rp 22 Jutaan
4. Biaya Produksi yang Lebih Tinggi
Meski konstruksi mesinnya simpel, motor 2-tak butuh biaya produksi lebih tinggi dibanding motor 4-tak.
Soalnya produksi motor 4-tak yang jauh lebih banyak, membuat biaya produksinya bisa lebih murah.
Selain itu, kebutuhan oli atau pelumas khusus membuat produsen dan konsumen mesti menyiapkan biaya lebih buat motor 2 tak.
Itulah beberapa alasan, mengapa motor 2-tak stop produksi dan ditinggalkan konsumen.
Namun alasan itu bukan penghalang, buat para bikers yang pernah merasakan sensasi motor 2-tak.
Motor 2-tak sendiri masih diproduksi, namun terbatas buat kebutuhan off-road seperti Yamaha YZ125X dan YZ250X.
Bahkan motor 2-tak off-road ini bisa dibeli di dealer, yang brother bisa simak videonya DI SINI.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR