Sampai kemudian di 2021 hingga 2022 mengenalkan aerobody dengan aplikasi downwash duct hingga sayap tegak di buritan motor yang disebut winglet Stegosaurus.
Semua terobosan itu diriset dan dikembangkan bukan dalam waktu dekat.
Mungkin buat motor MotoGP Eropa selain Ducati tinggal copy dan paste alias copas dan disesuaikan.
Namun copas itu tak sepenuhnya berfungsi bagi motor MotoGP Jepang, Honda dan Yamaha.
Pasalnya pabrikan Jepang belakangan dikenal sebagai pabrikan yang birokratis di mana input dan feedback dari pembalap hanya didengarkan tapi tidak diterapkan.
Efeknya pembalap MotoGP jadi kehilangan kepercayaan dan motivasi.
Di sisi lain, riset dan pengembangan motor MotoGP Jepang yang berkutat di situ-situ saja.
Kalaupun ada copas dari motor MotoGP Eropa tidak lantas diriset secara intensif.
Sebut saja motor MotoGP Yamaha yang di musim ini sudah tak lagi jeblok di top speed.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR