MOTOR Plus-Online.com - Bisa dibilang MotoGP 2023 adalah musim terburuk bagi Marc Marquez.
Bagaimana tidak, separuh musim pertama sudah berlalu tapi pembalap Repsol Honda Team itu sama sekali tidak pernah menyelesaikan balapan utama.
Point-point yang didapatkan Marquez di papan klasemen hanya berasal dari Sprint Race.
Cedera bukan lah satu-satunya masalah pembalap 30 tahun itu, tetapi juga masalah pada Honda yang sudah ia bela selama 10 tahun tersebut.
Honda yang awalnya pabrikan super kompetitif, kini nyaris menempati peringkat terbawah klasemen dan nyaris semua pembalapnya cedera karena motor yang tidak kompetitif.
Kontrak Marc Marquez dengan Repsol Honda Team masih sampai akhir tahun 2024, tetapi bisa saja ia pindah lebih cepat.
Apalagi setelah pernyataan dari Manajer Repsol Honda Team, Alberto Puig yang menegaskan kalau Marquez tidak suka di Honda, ia boleh saja pergi.
Berikut alasan lainnya kenapa Marc Marquez harus cabut dari Honda.
MASALAH FINANSIAL
Pabrikan motor dari Jepang memang sedang dalam krisis finansial yang ditengarai karena penurunan jumlah penjualan motor produksinya di berbagai negara.
Hal ini tentu berdampak pada kompetisi balapnya yang tidak memiliki finansial yang stabil untuk melakukan riset.
Suzuki sudah merasakannya sampai harus berhenti dari MotoGP.
Honda pun sedang merasakan hal yang sama, sehingga mereka cukup berat untuk melakukan riset yang optimal, ditambah gaji Marc Marquez adalah yang tertinggi.
Diketahui mencapai 16 juta Euro atau sekitar Rp 262 miliar setahun.
“Kami harus mencari sponsor baru dan lebih banyak karena masalah finansial Honda dan pabrikan Jepang lainnya seperti Yamaha pastis ama. Akan sulit untuk melakukan riset dan membayar gaji karyawan dan pembalap,” kata Manajer Repsol Honda Team, Alberto Puig.
Marquez memiliki kontrak sampai akhir 2024 dengan opsi tetap dipertahankan dengan Honda asalkan gajinya dikurangi.
TIDAK TAHU ARAH RISET
Honda pun seperti tidak tahu kemana fokus riset Honda RC213V mereka di tahun ini.
Apakah pada sasis, reliabilitas, aerodinamika, atau perangkat elektronik pendukung lainnya?
Banyaknya fokus dan target justru membuat Honda RC213V 2023 jadi motor yang seperti tidak memiliki keunggulan.
Jika dibandingkan dengan Yamaha, mereka fokus pada peningkatan kecepatan maksimal dan juga masalah daya cengkeram ban belakang.
Cornering speed masih jadi andalan Yamaha YZR-M1, sehingga di sirkuit dengan tikungan cepat seperti Termas de Rio Honda (Argentina) dan Sachsenring (Jerman), Yamaha masih lebih optimal dari Honda.
TAWARAN MENARIK
Ducati Corse sudah menutup peluang bagi Marc Marquez untuk bergabung, lantaran klausul untuk merekrut pemilik 8 gelar juara dunia itu adalah masuk ke tim pabrikan.
Sedangkan tim pabrikan Ducati Lenovo Team sudah mengamankan Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini sampai akhir 2024.
Untuk 2025, Ducati dikabarkan masih akan memperpanjang Bagnaia dengan pilihan tandem antara Bastianini, Jorge Martin, atau Marco Bezzecchi.
“Kami punya banyak pilihan pembalap dari tim satelit kami, kenapa kami harus mengambil dari pabrikan lain? Marc pembalap hebat, kami mengalahkannya dan biarkan dia tetap menjadi lawan kami,” tegas Davide Tardozzi, Racing Manager Ducati Corse.
Pilihan yang sempat menggiurkan adalah dari Red Bull dan KTM yang ingin membuat tim ketiga dengan menambah dua slot motor RC16.
Baca Juga: Heboh Perempuan Rusak Motor Kawasaki Ninja ZX-25R Dibaret Hingga Jok Dicungkil Korban Patah Hati?
Tim ini akan mengusung nama Husqvarna, brand yang merupakan satu grup dari KTM, setelah GasGas ikut serta bersama Tech3.
Gelontoran dana dari Red Bull Energy Drink juga cukup menggiurkan, brand asal Amerika dan KTM siap menggaji Marc Marquez sama atau lebih besar dari yang dibayarkan Honda sejauh ini.
Meski tim satelit, Marquez akan mendapatkan fasilitas tim pabrikan, seperti Brad Binder dan Jack Miller di Red Bull KTM Factory Racing.
Kalau slot kosong pabrikan yang ready musim depan hanya ada di Yamaha. Apakah Marquez mau?
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR