Sementara Yamaha pabrikan secara kondisi sebelas dua belas dengan Honda di mana motor MotoGP-nya kalah bersaing dari motor pabrikan Eropa, Ducati; KTM atau Aprilia.
Mustahil Marc Marquez pindah sekoci dari Honda ke Yamaha dengan kondisi motor MotoGP-nya belum bisa meladeni motor MotoGP pabrikan Eropa.
Opsi terakhir, Marc Marquez pindah ke Gresini Racing dan reuni dengan adiknya Alex Marquez.
Faktanya bila kondisi itu terjadi tentu efek durian runtuh bagi Gresini Racing karena bisa mendapatkan sponsor lebih banyak lagi.
Akan tetapi bagi Marc Marquez tentu sebuah penurunan karena tampil di skuat bukan pabrikan alias satelit.
Apalagi skuat MotoGP satelit secara sokongan teknologi tidak sejor-joran skuat MotoGP pabrikan.
Fakta Marc Marquez mustahil pindah sekoci dari Honda pabrikan, malah berisiko MotoGP tambah jeblok.
Fanatikan MotoGP yang mendukung pabrikan Jepang akan lesyu dan memilih untuk tidak menyaksikan MotoGP.
Lebih parah lagi, pabrikan Jepang; Honda atau Yamaha, memutuskan untuk mundur dari MotoGP.
Tentu kondisi itu jelas-jelas tak diinginkan pihak Dorna Sports dan FIM.
Itu sebabnya Marc Marquez mustahil pindah sekoci dari Honda ke skuat MotoGP lain.
Apalagi, pihak Dorna Sports dan FIM berusaha untuk 'membantu' pabrikan Jepang bisa meladeni pabrikan Eropa digodok soal aturan konsesi.
Langkah Dorna Sports itu bukan semata-mata memberikan uluran tangan bagi pabrikan Honda dan Jepang bisa kompetitif melawan motor MotoGP pabrikan Eropa.
Juga menjamin agar Marc Marquez bertahan dan tidak pindah sekoci, sehingga membuat persaingan MotoGP tak berubah menjadi pabrikan Eropa sentris.
Kesimpulan mustahil Marc Marquez pindah sekoci dari Honda, kecuali di paruh musim kedua MotoGP 2023 Honda pabrikan tidak memberikan peningkatan performa Honda RC213V.
Biar brother tidak penasaran Marc Marquez pergi atau bertahan di Honda musim depan.
Kita sama-sama tunggu performa Marc Marquez di atas Honda RC213V di paruh musim kedua MotoGP 2023 mulai bulan depan.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR