Bearing atau laher kruk as sebelah kanan bahkan sulit dilepas, ini mengejutkan sekaligus membuktikan motor Kanzen ini punya daya tahan yang bagus untuk balap.
Kelar urusan kruk as, lanjut ke area blok dan head silinder.
Yang pertama dilakukan Adri adalah mengubah sudut klep, supaya bisa pasang klep in 28 mm dan klep ex 23 mm.
Sementara piston pakai Izumi dengan diameter 52 mm untuk kelas 110 cc.
Adri pede saat itu Kanzen bisa imbangi Jupiter Z karena sama-sama pakai stroke 55 mm.
Saat itu Jupiter Z betul-betul jadi motor yang susah dikalahkan
Posisi lubang isap dan buang digeser mendekati posisi tutup klep, hal ini dilakukan untuk mengejar efisiensi volumetris.
Terowongan porting dibikin landai sehingga gas bakar dipaksa keluar masuk lebih cepat.
Untuk simulasi noken-as berdurasi 270 derajat hingga 280 derajat tergantung dari kondisi trek.
Kanzen Taurus pakai karburator ukuran Mikuni 24 mm yang terkenal banget di era itu, serta pengapian dari Takegawa.
Fokus lain adalah sasis, karena yang menarik Kanzen Taurus ini pakai sasis yang sama dengan Honda Supra X 97 cc atau kita kenal sekarang dengan Supra Bapak.
Sasis ini kemudian dirombak dengan mengubah sudut rake dan sumbu roda, sehingga wheelbase dari Kanzen ini jadi pendek untuk trek kecil pasar senggol road race 2000-an.
"Sasisi ini enteng tapi mesin sangat bertenaga, efeknya kita bisa gampang manuver di trek pasar senggol," pede salah satu ridernya Fendrik Alam.
Secara hasil di tahun 2007 Kanzen memang tidak sempat mencetak kemenangan, tapi di balapan ia sempat beberapa kali mengimbangi Yamaha Jupter Z sebelum pelan-pelan merek Kanzen menghilang dari Indonesia.
Ada yang punya kenangan atau pernah punya motor Kanzen ini?
KOMENTAR