MOTOR Plus-online.com - Keberadaan Suzuki Thunder di SPBU mulai bikin resah warga yang mau isi bensin.
Warga mulai resah dengan para pemilik Suzuki Thunder yang digunakan sebagai alat para pengerit atau pembeli bensin yang datang berulang kali.
Pengerit ini biasanya akan menjual lagi bensin secara eceran terutama Pertalite.
Warga kesal dengan para pengguna Suzuka Thunder ini menghambat para pembeli bensin jenis Pertalite.
Contohnya di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.
Para pengerit yang memakai Suzuki Thunder ini terlihat berbaur dengan para warga yang antri beli Pertalite.
Para pembeli yang datang tak dapat langsung, mengisi BBM, tetapi harus bersabar menunggu antrean bersama dengan kendaraan para pengerit yang berbondong-bondong datang pakai Suzuki Thunder.
Apalagi kapasitas tangki Suzuki Thunder ini mencapai 15 liter.
Warga bisa cukup lama menunggu tangki sampai penuh, apalagi kalau sampai tangkinya dimodifikasi.
"Keluhan warga terhadap pengerit kesusahan untuk mengisi BBM jenis Pertalite, karena si pegawai POM lebih mementingkan pengerit," kata Jar warga Kampung Kadur, Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok dikutip dari Bangkapos.com, Senin (23/10/2023).
Warga mengatakan kalau petugas SPBU sering mendahulukan para pemilik Suzuki Thunder ini.
"Untuk sekarang ini ingin mengisi saja susah, semua kan tergantung pegawainya, harus ada kebijakan sebenarnya," katanya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, Iptu Ogan Arif Teguh Imani, mengatakan, terkait adanya keluhan tersebut akan ditindak lanjuti oleh pihak Polres Bangka Barat.
Pihaknya nanti, akan turun untuk melakukan penertiban.
"Nanti saya turunkan tim untuk tertibkan," kata Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, Iptu Ogan Arif Teguh Imani.
Sementara itu Anggota Komisi III DPRD Babel, dapil Bangka Barat, Azwari Helmi, mengatakan, praktik menyimpang penyalahgunaan BBM subsidi, seperti mengerit ini sudah terjadi sejak lama di Babel.
Sudah seharusnya ditata kembali sehingga menjadi lebih baik dan benar.
"Penyaluran BBM subsidi ini harus tertib, jangan ada keluhan di masyarakat, gunakanlah BBM itu sesuai kebutuhan. Kita ingin tata kelola penyaluran BBM subsidi di Babel, pengelolaan tidak ada yang salah, jangan banyak pengerit," kata Helmi.
Dengan masih adanya, aduan dan keluhan ia meminta Pertamina tata kembali, riset ulang, dan mempelajari lagi terkait tata kelola penyaluran BBM di Babel ini.
"Ambil tindakan tegas, sehingga mereka jera tidak mengulangi lagi, perbuatan yang melanggar. Perlu ada tindakan tegas dari aparat hukum. Marilah kita berusaha sesuai aturan, mari kita ciptakan penyaluran BBM yang sesuai kebutuhan seperti yang dicanangkan pemerintah," pesannya.
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) memberijan sanksi kepada 18 SPBU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Tudinganya, karena telah melakukan penyelewengan dalam menyalurkan BBM bersubsidi.
Sales Area Manager Retail Babel Pertamina Sumbagsel, Adeka Sangtraga Hitapriya menegaskan, pemberian sanksi ini bukti komitmen Pertamina agar pendistribusian BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.
“Sanksi yang diberikan sesuai dengan kesalahan ada berupa teguran, penghentikan pasokan, dan diusulkan dicabut penugas solar atau pertalite sesuai tingkat pelanggaran yang dilakukan,” ungkap Adeka kepada awak media, Rabu (18/10/2023).
Ia menyebutkan, penyelewengan dan pelanggaran yang dilakukan SPBU di antarannya memberikan pelayanan kepada para pengerit dan pelanggaran dalam penyaluran QR Code yang tidak sesuai nomor polisi pemilik kendaraan.
“Jadi memang sanksi yang kita berikan ini, kita dapat laporan di lapangan terkait adanya penyalahgunaan QR Code ataupun pengerit, di sini kita lacak dan cek melalui CCTV untuk kebenarannya dan kita sanksi apabila mereka (SPBU) melanggar aturan,” ujar Adeka.
“Jika menemukan indikasi kecurangan masyarakat dapat segera melaporkan kepada aparat penegak hukum, atau melalui Pertamina Call Center (PCC) 135,” imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Warga Keluhkan Susah Mengisi BBM Pertalite di Salah Satu SPBU di Mentok Karena Banyak Pengerit
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR