MOTOR Plus-online.com - Skuat Yamaha pabrikan di MotoGP jor-joran rekrut insinyur Ducati demi dongkrak motor MotoGP Yamaha YZR-M1 lebih gacor, terungkap bukan pertama kalinya nih.
Sosok insinyur Ducati yang dibajak paling terkini adalah Massimo Bartolini menjabat Vehicle Performance Engineering Ducati Corse.
Massimo Bartolini pegang peran bikin motor MotoGP Ducati Desmosedici GP motor paling kompetitif di MotoGP beberapa musim terakhir.
Insinyur Ducati ini disebut-sebut sebagai orang penting General Manager Ducati Corse Luigi Dall'Igna.
Langkah Yamaha pabrikan membajak insinyur penting Ducati mempertegas arah pengembangan motor MotoGP Yamaha YZR-M1 seperti apa.
Terungkap fakta urusan Yamaha pabrikan membajak insinyur Ducati demi mendongkrak performa motor Yamaha M1 bukan pertama kalinya.
MOTOR Plus menghitung sejak 2021 hingga 2023 sudah beberapa kali, 3 kali kurang lebih insinyur Ducati gabung Yamaha pabrikan.
Musim 2021 adalah Marco Frigerio yang saat itu menjadi insinyur elektronik Jake Miller di skuat Pramac Racing.
Sebagai info, Jake Miller di Pramac Racing musim 2021 adalah pembalap reguler sekaligus berstatus pembalap penguji yang ditugaskan mengeruk data dan info motor MotoGP di balapan.
Baca Juga: Terungkap Alasan Yamaha Pabrikan Jepang, Kok Bajak Insinyur Ducati Asal Italia, Simak Faktanya
Marco Frigerio bertugas mengoleksi info dan data setting elektronik di motor MotoGP Ducati Desmosedici GP.
Apalagi info dan data elektronik motor MotoGP Ducati dari Jack Miller jadi referensi setting elektronik motor MotoGP Ducati pabrikan.
Atas dasar itu untuk mendapatkan solusi masalah elektronik di motor M1, Yamha pabrikan membajak Marco Frigerio.
Selaras musim berjalan, Yamaha mendapati masalah dengan sektor aerodinamika di motor Yamaha M1 musim ini.
Tegas-tegas motor Yamaha M1 musim ini sudah meningkatkan performa mesinnya sehingga defisi top speed dibandingkan motor rival teratasi.
Masalah baru nongol top speed sepadan dengan motor rival, Yamaha M1 malah kehilangan karakter khas juara yaitu high speed cornering lenyap, time attack mode hilang, miski daya cengkeram ban belakang.
Analisis dari kelemahan itu disebut-sebut butuh faktor aerodinamika yang lebih mantap.
Insinyur Ducati yang kemudian dibajak Yamaha adalah Marco Nicotra yang bertanggung jawab urusan aerodinamika di Ducati pabrikan.
Marco Nicotra disebut-sebut menguasai bidang CFD alias Computational Fluid Dynamic.
Baca Juga: Yamaha Bajak Teknisi Penting Ducati Buat MotoGP 2024 Tawaran Gaji Besar Sulit Ditolak
Marco Nicotra ini direkrut untuk menjawab problem Yamaha M1 di sektor aerodinamika.
Jadi kebutuhan aerodinamika motor Yamaha M1 tidak lagi bersifat sekunder dan tinggal plug-n-play.
Namun akan diriset dan disimulasi semaksimal dan sedetail mungkin sehingga mendongkrak performa motor Yamaha M1 musim ini.
Bikin komplet lagi kebutuhan motor Yamaha M1 di sektor aerodinamika dengan didatangkannya insinyur Ducati lainnya Massimo Bartolini.
Posisi Massimo Bartolini mengurusi performa motor Ducati Desmosedici GP secara keseluruhan.
Kehadiran Massimo Bartolini bahu membahu dengan Marco Nicotra diharapkan bisa membuat Yamaha M1 tahun depan motor yang kompetitif di semua sirkuit MotoGP.
Hal serupa yang terjadi ke Ducati Desmosedici GP yang diklaim sebagai motor yang kompetiti di semua karakter sirkuit MotoGP musim 2023.
Jadi Yamaha pabrikan membajak insinyur Ducati bukan untuk pertama kalinya.
Besar harapan kehadiran insinyur mantan Ducati pabrikan mampu mendongkrak motor Yamaha MotoGP di 2024.
Baca Juga: Yamaha Bajak Teknisi Penting Ducati Buat MotoGP 2024 Tawaran Gaji Besar Sulit Ditolak
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR