Butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk menghitung semua uang receh tersebut.
Diah mengatakan, ia datang dengan membawa uang koin untuk membeli motor baru Honda Vario 125.
Saat dihitung uang recehnya berjumlah Rp 7 juta, lalu sisanya dibayar tunai dengan uang kertas.
"Saya mau beli motor baru, pakai uang ini (receh)," ujar Diah dikutip dari Tribun-Pantura.com.
"Mau beli motor Honda Vario 125 yang harganya Rp 25 juta, yang kalau nyalainnya pakai remot," sambungnya.
Diah mengatakan, uang koin tersebut dikumpulkannya sejak 2020, saat masih pandemi Covid-19.
Pecahan Rp 500 dan Rp 1000 ditabung ke dalam galon kosong.
Baca Juga: Uang Koin Rp 500 Melati Dijual Rp 44 Juta Lebih Mahal dari Yamaha NMAX, Kolektor Ungkap Kelebihannya
Selain bekerja sebagai guru honorer, Diah juga pernah punya usaha bakso.
"Jadi sering dapat uang receh. Saya kumpulin setiap hari di dalam galon. Alhamdulillah sekarang sudah dapat banyak," ungkapnya.
Diah menuturkan, motor barunya itu akan digunakan untuk berangkat mengajar ke SD.
Pasalnya selama ini ia selalu menebeng teman atau di antar suami.
Sementara itu, Sales Leader Diler Naga Mas Tegal, Teguh Prasetya mengatakan, tidak masalah jika ada konsumen yang beli motor dengan uang koin.
Sebab, uang tersebut adalah alat pembayaran yang sah untuk transaksi jual beli.
"Selama itu uangnya asli tidak masalah. Kami malah senang dan salut dengan perjuangan customer yang merupakan seorang guru honorer ini," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul "Cerita Warga Polma Nabung Uang Koin Selama 4 Tahun Beli Motor Baru" dan di Tribun-Pantura.com dengan judul "Guru SD di Tegal Beli Motor Pakai Receh Hasil Menabung 2,5 Tahun, Butuh 1,5 Jam Hitung Uang"
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR