Dengan kompresi mencapai 13:1, tenaga Honda CBR250R ini melesat jauh.
"Safe map buat harian pakai bensin oktan 48,7 dk di 9.000 rpm, torsi tembus 40,2 Nm," terang Rami Aro.
Namun saat ingin kebut-kebutan, ECU Vortex ini punya mapping buat bensin oktan 98.
"Bisa tembus 53 Dk, nyaris dua kali lipat CBR250R yang cuma 24 dk, bisa fight lawan moge Ninja 650 lah," kata Rami Aro.
Saat dites Rami Aro, bukan cuma tenaga badak yang membuatnya kagum akan kreasi Benny Djati Utomo.
"Motor ini punya karakter paling seimbang yang pernah ku coba," kagum Rami Aro.
Tidak hanya akselerasi instan khas single silinder, namun putaran tengah sampai atas juga tetap ada.
Untuk knalpot, Benny Djati Utomo pilih FMF Apex karbon asal Amerika, yang jadi favorit buat Honda CBR250R balap.
Mesin sudah dahsyat, Benny Djati Utomo tidak lupa upgrade kaki-kaki agar handlingnya mumpuni.
"Benny DU pakai part balap kelas atas, harganya setara Honda CBR250R baru," tunjuk Rami Aro.
Ambil contoh cartridge kit depan dari Andreani Misano Evo, sampai sokbreker dan steering damper Ohlins.
"Triple clamp juga Moriwaki billet, tampilannya race bike karena dipadu preload dan rebound adjuster Andreani," lanjut Rami Aro.
Sektor roda juga balap banget, karena belakangnya pakai pelek Gale Speed forged yang enteng, dengan ukuran 4.00.
Baca Juga: Ayah Nyoman Paul Indonesia Idol Mekanik Balap Legendaris, Bangun Motor Suzuki Hayabusa Mesin Turbo
Bannya pasti spek balap yaitu Pirelli Supercorsa ukuran 110/70 dan belakang 140/70.
"Rem pakai Brembo axial 4 piston dengan master rem radial 17 mm," kata Rami Aro.
Kombinasi mesin dan handling mantap, membuat Rami Aro sayang banget akan motor ini.
Setiap pulang ke Bali untuk menjenguk keluarganya, Rami Aro kangen riding naik motor ini.
"Sekalian mengenang Denny Triyugo dan Benny Djati Utomo, kami bisa juara 17 kali road race selama 2001 - 2015," tutup Rami Aro.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR