Jual Dua Motor dan Tanah Untuk Modal Menangkan Caleg Berujung Rungkad, Timses Stres Usai Jagoannya Kalah Suara

Ardhana Adwitiya - Kamis, 22 Februari 2024 | 12:41 WIB
Kolase Tribun Jogja/Suluh Pamungkas dan KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON
Ilustrasi Pemilu 2024 dan timses caleg, Bukhori yang stres.

MOTOR Plus-online.com - Pasca pencoblosan pemilihan umum (pemilu) 2024, pasti muncul kabar calon legislatif (caleg) gagal yang stres hingga depresi.

Namun tidak hanya caleg saja, tim sukses (timses) mereka juga bisa stres.

Contohnya Bukhori, salah satu timses Syaefudin Zuhri, caleg dari Partai Nasdem, daerah pemilihan Cirebon, Jawa Barat.

Ia enggak berhenti ngomong di ruang tamu Padepokan Anti Galau Ujang Bustomi, di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Minggu (18/2/2024) malam.

Dia terus berteriak meminta agar caleg DPRD Kota Cirebon yang dia jagokan, segera dilantik.

"Selesai naona? pokona kudu dilantik pak dewan. Aing rek ngadu ka Pak Surya Paloh, caleg aing kudu dilantik (selesai apanya? Pokoknya harus dilantik pak dewan. Saya ngaku ke Pak Surya Paloh, caleg saya harus dilantik)," teriak Bukhori dikutip dari Kompas.com.

Tak hanya meracau, Bukhori juga bertelanjang dada karena merasa panas.

Yang pasti permintaannya agar caleg yang didukung segera dilantik adalah hal mustahil.

Baca Juga: Uhuy Pelawak Komeng Daftar Jadi Caleg DPD Jabar, Pernah Marahin Valentino Rossi

Perolehan suara Syaefudin jauh dari target yang diharapkan.

Syaefudin mendapatkan ratusan suara dari 1.500 suara yang disyaratkan.

Guncangan yang dialami Bukhori bukanlah tanpa sebab.

Dia sudah menjual dua motor, dan tanah miliknya untuk modal memenangkan Syaefudin.

"Sabar, sabar bae, aing beak-beakan yeuh. Bagi-bagi duit, motor jadul dijual, motor baru dijual, tanah 10 bata dijual (sabar, sabar saja, saya habis-habisan nih. Bagi-bagi duit, motor lama dijual, motor baru dijual, tanah 10 bata dijual," ungkap Bukhori.

Syaefudin, caleg yang diperjuangkan Bukhori, mengatakan, guncangan batin yang dialami Bukhori telah terjadi sejak proses hitung cepat untuk caleg DPRD Kota Cirebon selesai.

KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON
Bukhori (kiri) dan Syaefudin (kanan) duduk di ruang Padepokan Anti galau Ujang Bustomi, di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Minggu (18/2/2024) malam.

Berdasarkan perolehan suara dari beberapa TPS di dapil tempat mereka berjuang, Argasunya dan Kalijaga, suara Syaefudin anjlok dan besar kemungkinan tidak dapat kursi di DPRD Cirebon.

Sejak saat itu, Bukhori mengeluh selalu terbayang janji kampanye yang disampaikan ke warga.

Baca Juga: Jangan Buang Spanduk Caleg Bisa Bikin Aman Jok Motor dari Cakaran Kucing

Bukhori yang merupakan ujung tombak memenangkan Syaefudin, merasa takut ditagih di kemudian hari.

"Prihatin saya, sangat prihatin. Kondisinya menurun sejak kemarinan. Jadi saya coba bawa ke padepokan anti galau untuk menenangkan batin," kata Syaefudin.

Syaefudin tak menampik mengalami stres yang sama seperti Bukhori.

Namun, melihat Bukhori dan timses lainya, dia berusaha tegar dan terus menenangkan timnya yang telah bersama-sama berjuang pada Pemilu 2024 ini.

Syaefudin menyebut, ia bersama Bukhori dan timses telah berjuang habis-habisan.

Uang ratusan juta rupiah hasil jual harta benda, motor, mobil, tanah, ludes tak tersisa.

"Modalnya lumayan lah, ratusan juta. Kita kan bentuk tim dari tahun 2022. Sosialisasi, kampanye, kebutuhan ini itu, dan pas 14 Februari hasilnya kurang maksimal," keluh Syaefudin.

Syaefudin juga frustasi melihat kondisi saat ini.

Kegagalan pada hajat kali pertama di mengikuti caleg, membuatnya merasa kapok, terlebih melihat Bukhori yang terus meracau.

Segala cara coba dilakukan Syaefudin untuk menenangkan jiwa Bukhori, namun belum kunjung reda.

Hingga akhirnya, Syaefudin membawa Bukhori ke padepokan anti galau.

Keduanya menjalani terapi air, doa, dan nasihat yang menenangkan jiwa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Timses Caleg di Cirebon Stres Jagoannya Tak Menang, Mobil dan Tanah Ludes Terjual"

Penulis : Ardhana Adwitiya
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular