Dalam grup resmi SAR Tarakan, terdapat sejumlah foto dan video rapat untuk memulai pencarian.
Terdapat juga keterangan bahwa Basarnas Tarakan berkoordinasi dengan Airnav, Polri, dan instansi terkait perihal pesawat hilang kontak.
"Basarnas melakukan plotting area diduga terjatuhnya pesawat tersebut," demikian keterangan di bawah foto dan video yang diunggah di grup resmi dimaksud.
Secara terpisah, Camat Krayan, Oktavianus, juga membenarkan bahwa dirinya mendapat informasi adanya pesawat pengangkut sembako untuk warga perbatasan RI–Malaysia di Krayan hilang kontak.
"Baru saya dapat informasi dari Bandara Juata Tarakan. Rute Tarakan-Binuang Kecamatan Krayan Tengah (pesawat yang hilang kontak). Ini sedang menunggu update informasi," ujar dia.
Pada pukul 17.41 WITA, Jumat (8/3/2024) sore akhirnya pihak Kantor UPBU Bandara Juwata Tarakan menyampaikan rilis pers resmi tentang insiden pesawat PK SNE Smart Air yang dilaporkan hilang kontak saat menuju Binuang terbang dari Tarakan, Jumat (8/3/2024).
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 7 jam melakukan pertemuan bersama seluruh stakeholders di antaranya Airnav, Basarnas, Lanud Anang Busra, BMKG, pihak Smart Air dan unsur lainnya yang terkait penerbangan, Kepala UPBU Juwata Tarakan, Bambang Hartato didampingi Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo, Kepala Basarnas Tarakan, Syahril, Kepala BMKG Tarakan,
Distrik Manager Smart Air, Kapolres Tarakan dan unsur lainnya menyampaikan pernyataan resmi.
"Kami sampaikan hari ini dapat informasi dari mitra kami Airnav, menyampaikan bahwa telah lost contact pesawat dengan jenis PC6 PK SNE Pilatus milik maskapai Smart Air terbang dari Bandara Juwata Tarakan menuju Bandara Binuang," ujarnya.
Pesawat diketahui berangkat pagi tadi pada pukul 08.00 WITA dan kemudian estimate time arrivel ke Binuang seharusnya tiba pada pukul 09.20 WITA.
Source | : | TribunKaltara.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR