Pesawat Hilang di Kalimantan Polisi Cari Pakai Motor Trail Karena Sulitnya Medan Pencarian

Uje - Sabtu, 9 Maret 2024 | 13:13 WIB
tribunkaltara.com
Pesawat perintis Smart Air yang hilang di Kalimantan, polisi cari pakai motor trail karena sulitnya medan

MOTOR Plus - online.com Empat polisi pakai motor trail dikerahkan untuk mencari pesawat hilang di Kalimantan Utara yang hilang sejak Jumat (8/3).

Pesawat kargo milik Smart Air dilaporkan hilang kontak telah lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (8/3/2024) pukul 08.25 WITA.

Pesawat tipe Pilatus PC6 dengan registrasi PK-SNE tersebut memiliki tujuan Desa Binuang, Krayan Tengah, Nunukan.

Pesawat tersebut dilaporkan membawa 583 Kilogram sembako dan diawaki pilot Capt. M.Yusuf.

Pesawat hilang Tarakan-Binuang diduga jatuh di tebing gunung wilayah Krayan Tengah.

Kapolsek Krayan Selatan, Ipda Andi Irwan mengatakan, ia mendapat informasi warga sekitar lokasi kejadian bahwa sempat mendengar dentuman keras di tebing gunung sekira pukul 10.00 WITA.

"Warga yang berladang di sekitar TKP (tempat kejadian perkara) mendengar ada suara dentuman di tebing gunung," kata Andi Irwan dikutip dari TribunKaltara.com.

Namun, Andi Irwan belum mengetahui pasti perihal dentuman yang didengar warga tersebut.

Baca Juga: Asli Indonesia Tukang Ojek Bisa Beli Pesawat Boeing Max 7 Rp1,5 Triliun Transaksi Pakai Kaos Oblong

Dia mengaku telah perintahkan empat personel Polsek Krayan Selatan menuju lokasi kejadian yang dimaksud oleh warga.

"Soal dentuman di tebing sudah biasa warga dengar. Biasa juga karena pohon tumbang. Tapi memang di Krayan Tengah itu pukul 10.00 WITA masih kabut," ucapnya.

Menurut Irwan, jarak perjalanan dari Krayan Tengah menuju lokasi diduga pesawat jatuh sekira enam kilometer.

"Personel Polsek pakai sepeda motor jenis trail karena medan jalan di sana gunung," ujarnya.

Ditambah jaringan internet dan telepon susah. Hanya titik tertentu saja.

Jadi saya masih menunggu laporan dari personel kami yang sedang dalam perjalanan," bilangnya lagi.

Bagian Humas Bandara Juwata Tarakan, Paris, belum bisa memberikan penjelasan.

"Info lost contact-nya benar, kami belum bisa beri info, masih nunggu juga kami," ujar Paris, saat dihubungi.

Informasi pesawat hilang kontak dikuatkan dengan adanya sejumlah foto dan video yang dirilis dalam grup WhatsApp resmi Basarnas Tarakan.

Dari sejumlah informasi yang tertulis di grup tersebut, pesawat yang hilang kontak adalah pesawat Smart Aviation.

Diketahui pesawat mulai lepas landas dari Tarakan pukul 08.25 WITA dan dijadwalkan sampai Bandara Binuang, Krayan, pada pukul 09.25 WITA.

Dalam grup resmi SAR Tarakan, terdapat sejumlah foto dan video rapat untuk memulai pencarian.

Terdapat juga keterangan bahwa Basarnas Tarakan berkoordinasi dengan Airnav, Polri, dan instansi terkait perihal pesawat hilang kontak.

"Basarnas melakukan plotting area diduga terjatuhnya pesawat tersebut," demikian keterangan di bawah foto dan video yang diunggah di grup resmi dimaksud.

Secara terpisah, Camat Krayan, Oktavianus, juga membenarkan bahwa dirinya mendapat informasi adanya pesawat pengangkut sembako untuk warga perbatasan RI–Malaysia di Krayan hilang kontak.

"Baru saya dapat informasi dari Bandara Juata Tarakan. Rute Tarakan-Binuang Kecamatan Krayan Tengah (pesawat yang hilang kontak). Ini sedang menunggu update informasi," ujar dia.

Pada pukul 17.41 WITA, Jumat (8/3/2024) sore akhirnya pihak Kantor UPBU Bandara Juwata Tarakan menyampaikan rilis pers resmi tentang insiden pesawat PK SNE Smart Air yang dilaporkan hilang kontak saat menuju Binuang terbang dari Tarakan, Jumat (8/3/2024).

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 7 jam melakukan pertemuan bersama seluruh stakeholders di antaranya Airnav, Basarnas, Lanud Anang Busra, BMKG, pihak Smart Air dan unsur lainnya yang terkait penerbangan, Kepala UPBU Juwata Tarakan, Bambang Hartato didampingi Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo, Kepala Basarnas Tarakan, Syahril, Kepala BMKG Tarakan,

Distrik Manager Smart Air, Kapolres Tarakan dan unsur lainnya menyampaikan pernyataan resmi.

"Kami sampaikan hari ini dapat informasi dari mitra kami Airnav, menyampaikan bahwa telah lost contact pesawat dengan jenis PC6 PK SNE Pilatus milik maskapai Smart Air terbang dari Bandara Juwata Tarakan menuju Bandara Binuang," ujarnya.

Pesawat diketahui berangkat pagi tadi pada pukul 08.00 WITA dan kemudian estimate time arrivel ke Binuang seharusnya tiba pada pukul 09.20 WITA.

Namun, dinyatakan lost contact oleh pihak Airnav kurang lebih pada pukul 08.55 WITA.

Misi penerbangan, kata Bambang Hartato, membawa kargo perintis dari APBN dan membawa bahan logistic makanan dan sampai pukul 18.52 WITA, masih terus berupaya melakukan pencarian dan evakuasi.

Kemudian selanjutnya, dipaparkan Kepala Basarnas Kota Tarakan, Syahril, dalam hal ini pihaknya menerima informasi dari pihak Manager Operasi Airnav Tarakan sekitar pukul 11.26 WITA, bahwa telah terjadi lost contact pesawat PK SNE Pilatus dengan rute Tarakan-Binungan Adapun arrival time departure (ATD) pukul 08.26 WITA dan tiba sekitar pukul 09.20 WITA.

"Saat informasi diterima, belum dapat informasi keberadaan pesawat. Dan sampai saat ini demikian," jelasnya.

Selanjutnya, pada pukul 11.40 WITA, pesawat PK SNO melakukan penyisiran dari Long Bawan menuju Binuang berdasarkan lokasi spider tracking pada kordinat tiga derajat 37 menit 34 poin 58 detik knot, hasilnya masih nihil.

"Kemudian dilanjutkan pada pukul 12.30 WITA, informasi dari Basarnas Pusat, kami mendapat signal informasi koordinat ELT dari pesawat PK SNE yang diterima LUT," ujarnya.

Lalu selanjutnya, pada pukul 14.26 WITA, pesawat PK-SNG dan PK VVU melakukan penyisiran dari Malinau ke Binuang dengan koordinat yang berhasil ditangkap oleh LUT.

"pada pukul 16.08 WITA, PK SNG dan PK VVU telah melakukan penyisiran dengan hasil nihil dan mendarat di Malinau untuk pengisian bahan bakar," jelasnya.

Selanjutnya pada pukul 16.00 WITA, H SRU melakukan persiapan menuju lokasi menggunakan Heli Bell 412 SPI Reg. GA 5224 milik Kodam VI Mulawarman.

Lalu pukul 16.57 WITA, Heli Bell 412 EPI Registrasi GA. 5224 milik Kodam Mulawarman take off dari Tarakan menuju Binuang untuk melakukan penyisiran dan melaksanakan evakuasi apabila ditemukan keberadaan pesawatb tersebut dengan estimasi 45 menit dan tiba pukul 17.43 WITA.

"Dengan personal on board (POB) 6 tim rescue Kansar Tarakan, dan 4 kru heli dengan total 10 orang dan diperkirakan operasi SAR dihentikan sampai pukul 19.00 WITA karena kondisi cuaca yang sudah gelap dan melakukan pengisian bahan bakar di Bandara Malinau," pungkasnya.

Pihak Lanud Anang Busra Kota Tarakan membeberkan kendala dalam proses pencarianpesawat PK SNE yang dinyatakan hilang kontak saat menuju Binuang.

Dikatakan Komandan Lanud (Danlanud) Anang Busra Kota Tarakan, Kolonel Pnb Bambang Sudewo, personel pencarian bergerak berdasarkan pancaran emergency locater transmitter (ELT).

Dengan dasar ELT ada dua signal terpancar.

"Kemudian kami juga melakukan koordinasi dan penghitungan lokasi kemungkinan pancaran tersebut kami usahakan mengerahkan dua pesawat Susi Air dan Smart Air yang memang melewati daerah di sana. Dan saat ini belum ada hasil," jelasnya.

Kemudian kembali dikerahkan satu unit Heli berisi Tim Rescue dengan harapan bisa menemukan lokasi minimal sehingga diharapkan sampai pukul 18.00 WITA tadi, bisa melakukan blok.

"Itu apabila lokasinya ditemukan dan memungkinkan. Namun jika tidak, kami mencatat dan heli itu didaratkan di Malinau untuk kegiatan pencarian hari ini," jelas Komandan Lanud (Danlanud) Anang Busra Kota Tarakan, Kolonel Pnb Bambang Sudewo.

Ia menambahkan, mengingat di sana ketinggian 5.900 kaki dan cukup tinggi tempat pancarannya dan menyulitkan personel.

Diketahui lanjutnya di wilayah sana sangat jarang penduduk.

"Dan akses di daerah perbukitan tentunya sulit dan selain jaringan, akses darat juga di sana sulit. Sampai sekarang kami masih menunggu koordinasi dengan pihak terkait di wilayah terutama wilayah sekitar Binuang. Namun sampai pukul 18.00 Wita belum mendapatkan akses berita, gambar dan lainnya," terangnya.

Sehingga sembari menunggu pihaknya berembuk, karena kondisi cuaca dan waktu lokasi di sana untuk bandaranya hanya bisa didarati secara visual. “Jadi tidak ada alat navigasi lain, artinya pilot harus melihat bandaranya.

Sementara kondisi cuaca menjelang sore, visibility sulit.

Apabila tidak bisa mendaratkan, menemukan, maka heli distanbykan mendarat di Malinau untuk kemudian besok pagi semampu mungkin

dilanjutlkan jika kondisi cuaca kabut sudah terbuka,” paparnya panjang lebar.

Karena lanjutnya, faktor alam tidak bisa ditolak.

Sekitar pukul 08.00 WITA besok (hari ini Sabtu) baru bisa kembali dilanjutkan pencarian.

"Menunggu cuaca di sana (kabut) terbuka. Karena pendaratan di sana pilot hanya bisa melihat daratan. Safetynya di sana letaknya. Ini saja yang kami sampaikan pergerakan hari ini sembari menunggu heli yang sekarang menuju ke lokassi dan melaporkan melalui bandara Malinau," tegasnya.

Ia menambahkan, rencana penyisiran dari sisi perluasan, besok (hari ini) disampaikan start ketika ada report dari wilayah Binuang saat cuaca sudah mulai bisa diakses atau terbuka.

"Karena percuma langsung masuk ke sana dalam kondisi masih berawan apalagi kabut, itu akan menyulitkan. Kami harus benar-benar koordinasi antara Long Bawan, kemudian Binuang dan Malinau dan kami koordinasi di sana ketiganya itu similar untuk kondisi cuacanya. Saat kabut terbuka, baru kita go laksanakan pencarian, rata-rata normalnya pagi pukul 08.00 WITA, mohon doanya," jelas Kolonel Pnb Bambang Sudewo.

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Empat Polisi Pakai Motor Trail Tembus Tebing dan Gunung, Cari Pesawat Hilang Kontak di Kaltara

Source : TribunKaltara.com
Penulis : Uje
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular