MOTOR Plus-online.com - Untuk sementara hindari beli bensin di SPBU Pertamina karena ditemukan Pertamax oplosan yang bisa bikin motor rusak.
Pertamax palsu oplosan ancam pemotor sekarang beredar di SPBU Pertamina Depok, kemudian di Jakarta dan Tangerang.
Mulai waswas beli bensin di SPBU Pertamina ditemukan Pertamax palsu paling banyak di Depok ada 9.528 Liter.
Saat ini pemotor pastinya takut Pertamax yang diisi di motor ternyata palsu atau hasil oplosan.
Heboh kasus pemalsuan Pertamax yang dibuat para pelaku dari bahan Pertalite yang dioplos pakai zat pewarna.
SPBU Pertamina yang menjual Pertamax oplosan berlokasi di Jakarta, Tangerang dan Depok.
Namun untuk lokasi yang paling banyak ditemukan Pertamax palsu oplosan ada di Depok Jawa Barat mencapai 9.528 liter.
Pemotor di Jakarta yang sering isi bensin di Kebon Jeruk, Jakarta Barat juga harus waspada.
Karena di SPBU Pertamina Kebon Jeruk ditemukan Pertamax palsu oplosan sebanyak 6.814 liter.
Baca Juga: Jahat Modus Pelaku Pembuat Bensin Pertamax Palsu, Pertalite Dioplos Pakai Pewarna Dijual Mahal
Baca Juga: Pertalite Akan Dihapus Penggantinya Bensin Baru Harganya Lebih Mahal Rp 3.900 Per Liter
Efek memakai bensin Pertamax palsu yang merupakan oplosan Pertamax dengan zat pewarna bisa membuat mesin motor jebol.
Para pelaku pembuat Pertamax palsu ini merupakan orang dalam SPBU Pertamina yang sudah diringkus polisi.
Pertalite yang dibeli Rp 10 ribu kemudian diolah menggunakan zat pewarna agar serupa dengan Pertamax dan dijual mahal.
Pertamax saat ini dijual Rp 12.950 per liter dan para penjahat pemalsu bensin ini bisa meraup keuntungan Rp 2.950 untuk satu liternya.
Para pelaku pemalsu bensin jenis Pertamax ini akhirnya berhasil diringkus polisi.
Dikutip dari KompasTV, Direktur Tipidter Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifudin menyampaikan perkembangan kasus pemalsuan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di empat SPBU di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Depok.
Empat SPBU tersebut berada di Kecamatan Karangtengah dan Pinang, Kota Tangerang, kemudian di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan Cimanggis, Kota Depok.
Nunung mengatakan pihaknya telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini.
“Dalam penanganan perkara ini, tim Dittipidter, khususnya Subdit 3 telah membuat atau menerbitkan LP (laporan polisi) dan menetapkan lima orang tersangka serta melakukan penyitaan barang bukti,” kata Nunung dalam konferensi pers, Kamis (28//3/2024).
Baca Juga: Motor Listrik Murah Cuma Rp 4,9 Juta ZPT NYX Fitur Lengkap Cocok Buat Dipakai Lebaran
Kelima tersangka tersebut adalah RHS (49) selaku pengelola SPBU, AP (37) dan DM (41) selaku manajer SPBU termasuk pengawas SPBU berinisial RY (24) dan AH (26).
Barang bukti yang disita adalah 29.046 liter BBM jenis Pertamax yang diduga palsu di empat tangki pendam SPBU, dengan rincian sebagai berikut:
- SPBU Karang Tengah: 9.004 liter
- SPBU Pinang: 3.700 liter
- SPBU Kebon Jeruk: 6.814 liter
- SPBU Cimanggis: 9.528 liter
Polisi juga mengamankan empat sampel BBM jenis Pertalite yang sudah dicampur zat pewarna agar menyerupai Pertamax masing-masing lima liter dan sejumlah pewarna.
“Dokumen pemesanan dan penjualan BBM, alat komunikasi, uang hasil penjualan BBM total Rp11.552.000,” kata Nunung.
Dalam menjalankan aksinya, para tersangka mencampurkan Pertalite dengan zat pewarna hingga menyerupai Pertamax. BBM Pertamax palsu itu kemudian dijual dengan harga Pertamax.
“Komposisinya 10.000 liter Pertalite dibanding 10.000 liter Pertamax per pemesanan dan kemudian diberikan zat pewarna sehingga warnanya mirip dengan pertamax, lalu dijual menggunakan harga Pertamax,” terang Nunung.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR