MOTOR Plus-online.com - Fakta pembalap Indonesia prestasinya lebih mentereng ketimbang timnas U23 yang kalahkan Korsel di Asia, pembalap motor Indonesia sampai dapat julukan Macan Asia.
Jadi sorotan Timnas Indonesia yang lolos ke semifinal AFC U-23 usai menumbangkan Korea Selatan (26/4/2024).
Dalam 10 tahun terakhir, banyak pembalap Indonesia yang menjadi juara Asia, baik di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) dan di Asia Talent Cup (ATC).
Berbeda dengan Timnas Indonesia yang 10 tahun terakhir masih kesulitan meraih prestasi baik itu AFC atau di AFF.
Bahkan pembalap Indonesia yang menjadi juara Asia, usianya masih terbilang muda, bisa di bawah 25 tahun.
Ini yang membuat pembalap Indonesia cukup disegani di Asia, hingga kini sudah mulai menjajaki karier di Eropa.
Sejak tahun 2014, pembalap Indonesia yang menjadi juara Asia adalah Gupita Kresna saat usianya masih 25 tahun.
Kala itu Gupita Kresna menjadi juara ARRC kelas Underbone 130 atau UB130.
Berlanjut ke tahun 2015 masih di kelas UB130 adalah Wahyu Aji Trilaksana yang usianya kala itu baru 22 tahun.
Wahyu Aji Trilaksana menjadi juara ARRC UB130 terakhir di era mesin karburator, karena berpindah ke injeksi di tahun 2016.
Indonesia sempat meredup di tahun 2016 pada kancah Asia, dan kembali bersinar di tahun 2017 kala Gerry Salim menjuarai ARRC Asia Production 250 (AP250).
Baca Juga: Andi Gilang Makin Pede Dengan Honda CBR1000RR-R Siap Unggul di ARRC China 2024
Gerry Salim adalah pembalap Indonesia pertama yang menjadi juara AP250 dengan Honda CBR250RR yang debut di Asia kala itu.
Usia Gerry Salim kala itu baru menginjak usia 17 tahun dan membawanya ke Eropa pada ajang FIM CEV pada tahun 2018.
Lalu di tahun 2018 estafet juara Asia berpindah ke rekan setim Gerry di Astra Honda Racing Team, Rheza Danica.
Dengan motor yang sama, Rheza Danica menjadi juara AP250 di usia 20 tahun.
Juara Asia Production 250 2019 berpindah ke Andy Muhammad Fadly dengan motor Kawasaki Ninja 250.
Ini menambah rentetan sejarah pembalap Indonesia menjuarai AP250 di ARRC kala itu usia Fadly baru menginjak 19 tahun.
Tahun 2020 dan 2021 tidak ada balapan di Asia karena pandemi Covid-19 lalu baru diselenggarakan secara optimal di tahun 2022.
Gelar juara ARRC AP250 2022 masih menjadi milik AM Fadly, sehingga ia dicatatkan sebagai pembalap Indonesia pertama yang menjadi juara Asia secara beruntun.
Tahun 2022 juga menjadi tahun yang sangat spesial bagi pembalap Indonesia di kancah Asia.
Baca Juga: Terungkap Alasan Veda Ega di Red Bull Rookies Boleh Naik KTM, Padahal Pembalap Honda
Lantaran di ARRC saja, ada tiga pembalap Indonesia yang menjadi juara Asia dari lima kelas yang diselenggarakan.
Wahyu Aji juara umum UB150, AM Fadly di AP250 juga menjadi juara Asia, dan Andi Gilang di kelas Supersport 600 (SS600).
Andi Gilang menjadi pembalap Indonesia pertama yang menjadi juara Asia ARRC SS600 kala usianya 25 tahun.
Kebanggaan pembalap Indonesia di Asia tahun 2023 tidak berhenti di ARRC karena di ATC pun Veda Ega Pratama menjadi juara umum.
Veda Ega menjadi pembalap Indonesia pertama yang menjuarai ATC asuhan Dorna Sports itu pada usia yang baru 14 tahun.
Gelar juara yang ia pegang membawanya ke Eropa untuk berkiprah di Red Bull Rookies Cup tahun 2024.
Lalu ARRC 2024 gimana?
Tentu saja masih kompetitif karena Andi Gilang yang naik kelas ke Asia Superbike (ASB1000) kini menjadi pemuncak klasemen sementara.
Lalu Adenanta Putra juga pemuncak klasemen SS600, Herjun Atna Firdaus pun di puncak klasemen AP250.
Serta di kelas UB150 ada Wahyu Aji di peringkat kedua dan masih terbuka peluang besar untuk mengejar di sisa empat seri.
Pembalap Indonesia pantas lebih baik di level Asia daripada timnas U-23 yang kalahkan Korea Selatan di semifinal AFC U-23.
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR