"Bisa mencapai 100 km/jam keatas, kalau pakai e-Boost yang menambah output selama 15 detik," tambah Michael.
Aktivasi e-Boost ada di tombol sebelah kanan, dan meningkatkan daya motor listrik dari 5 kW menjadi 9 kW.
Fitur ini bisa dipakai, ketika kedua baterainya terpasang di kompartemen, yang berada di tangki depan.
Baca Juga: Motor Baru Kawasaki Ninja e-1 Tidak Bisa Blayer-blayer, Ternyata Karena Mesinnya
Yup, Kawasaki Ninja dan Z e-1 bisa menyimpan dua battery pack, dengan spek 50.4 V / 30 Ah.
Selain mengetes mode ROAD, dicoba juga ECO Mode yang kecepatannya dibatasi 64 km/jam.
Buat harian kecepatan segitu sudah cukup, dan pastinya buat konsumsi daya listrik lebih irit.
Jarak tempuh Kawasaki Ninja e-1 diklaim 72 km, namun itu saat ROAD Mode yang kecepatannya bisa sampai 88 km/jam.
Agar lebih realistis, nanti kita jajal konsumsi daya Kawasaki Ninja e-1 saat ECO Mode ya, bisa jadi tembus 100 km tuh.
Ciri khas motor sport di Kawasaki Ninja e-1, yaitu terasa seperti engine brake saat gas ditutup.
"Itu menandakan sistem regeneratif dinamo sedang aktif, jadi daya listriknya dialirkan lagi ke baterai," ungkap Michael.
Makanya, Kawasaki Ninja dan Z e-1 jadi motor listrik termewah merek Jepang, biarpun desainnya familiar.
Karena Kawasaki ingin dua motor listrik ini punya sensasi khas motor sport, namun mudah dikendarai dan bebas emisi gas buang.
Dibanderol Rp 149,9 juta OTR Jakarta, KMI menjual Ninja e-1 dan Z e-1 secara made by order, cocok buat sultan yang mau tampil beda nih.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR