Curhatan Tukang Parkir Liar di Pancoran, Terpaksa Jadikan Pekerjaan Utama Demi Wujudkan Hal Ini

Galih Setiadi - Selasa, 14 Mei 2024 | 11:36 WIB
Warta Kota
Foto ilustrasi parkir motor. Seorang tukang parkir liar di Pancoran mengaku akan melanjutkan studinya setelah dari jukir.

MOTOR Plus-Online.com - Keberadaan tukang parkir liar yang dianggap meresahkan masyarakat ternyata punya cerita tersendiri di baliknya.

Jeritan seorang tukang parkir liar di Pancoran, terpaksa menjadikan jukir sebagai pekerjaan rupanya untuk mewujudkan hal ini bro.

Lagi ramai soal rencana Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang bakal menertibkan tukang parkir liar.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bilang pihaknya akan melakukan penertiban secara manusiawi pada pekan ini.

"Ya itu salah satu problem (usai ditertibkan) yang harus diatasi. Ya pelan-pelan kita lihat, kita berikan juga, kalau bisa, pekerjaan kepada mereka," kata Heru di Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Pihaknya akan memberikan pekerjaan terhadap jukir liar setelah ditertibkan.

Mengingat, hal tersebut merupakan satu-satunya mata pencaharian mereka.

Namun, rencana tersebut mendapatkan pertentangan dari juru parkir, salah satunya Elang (26).

Baca Juga: Pemberdayaan Tukang Parkir Liar Heru Budi, Langsung Minta Gaji Sesuai UMR Jakarta

Baca Juga: Tukang Parkir Liar Maksa Minta Duit di Minimarket Langsung Laporkan ke Sini Biar Kapok

Menurut tukang parkir yang berada di sebuah minimarket wilayah Pancoran, Jakarta Selatan tersebut, seharusnya urusan perut banyak orang yang disorot, bukan keberadaan mereka yang dianggap meresahkan.

Elang pun membandingkan masyarakat dengan latar belakang ekonomi tidak mampu, dengan para pejabat yang bergelimang harta.

"Jangan main rapikan (tertibkan) saja. Dapur orang bagaimana? Kalau ente kan enak, gampang. Yang di bawah kayak begini, bagaimana? Ini kan bisa buat makan, buat pendidikan," kata Elang dikutip dari Kompas.com.

Menjadi mata pencaharian utamanya selama setahun belakangan, Elang mengaku tidak memiliki penghasilan lain untuk menghidupi keluarganya.

Bukan cuma menganggap janji palsu, Elang menantang perkataan Heru untuk membuktikannya.

"Jangan sekadar bicara, pembuktiannya saja. Boleh dirapikan (ditertibkan), yang penting langsung ada tempat (bekerja). Kalau untuk bacot mah gampang. Yang di lapangan cari makan setengah modar," tegas Elang.

Jukir berusia 26 tahun itu mengaku terpaksa menjadikan pekerjaannya sebagai tukang parkir yang Utama untuk bertahan hidup.

Ia pernah bekerja sebagai pegawai sebuah bank di Kota Tangerang Selatan dan memiliki penghasilan tetap selepas lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Baca Juga: Siap-siap Razia Tukang Parkir Liar Alfamart dan Indomaret oleh Petugas Gabungan

Imbas Covid-19 yang sempat merebak beberapa tahun lalu membuat pekerjaannya hilang.

Terlebih, latar belakang pendidikan Elang terbentur dengan aturan terbaru sebagai standar pegawai bank.

"(Saat itu) kena pengurangan (karyawan) pas Covid-19, gara-garanya ya ijazah saya masih SMK," ungkap Elang.

Setelah itu, Elang berkali-kali mencoba melamar ke barbagai macam perusahaan, namun belum berhasil.

Bahkan, Elang juga sudah mencari penghasilan dengan berdagang hingga akhirnya menjadi tukang parkir liar di minimarket.

Oleh karena itu, Elang mempunyai rencana besar dari penghasilan juru parkir liar minimarket.

"Dalam beberapa tahun ke depan, di parkiran ini, saya sambil selesaikan pendidikan saya. Ya artinya, saya (pengin) lanjut kuliah. Walaupun di sini sebagai jukir, saya datang ke sini enggan sia-sia," ujar Elang.

"Uang hasil parkir saya akan bisa menyelesaikan pendidikan saya. Jadi, orang juga enggak bisa menganggap rendah semua tukang parkir," tambah Elang.

Setelah selesai masa studinya, Elang berencana mencari pekerjaan dengan penghasilan yang mapan.

"Salah satunya sih target saya balik lagi ke bank. Karena aturan Permen Perbankan sekarang kan, minimal D3 atau S1. Makanya mau saya rapikan dulu (pendidikan saya), saya mau balik lagi ke bank," pungkas Elang.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket..."

Penulis : Galih Setiadi
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular