Bila tidak cuci darah, dia mengalami sesak nafas, lemah, sebagai tanda darahnya penuh limbah.
Sepekan pikir-pikir, ia akhirnya memulai lembaran baru jalani cuci darah.
"Diculik teman-teman mancing (untuk cuci darah), dibantu uang, hingga dibantu agar bisa dicover BPJS. Sekarang lebih baik kondisi, tinggal kita jalani penuh semangat kehidupan kita," kata Toro.
Dokter mengupas pola hidupnya yang berimbas pada ginjal di masa lalu.
Selama ini, ia seolah lupa waktu selagi badan sehat.
Ia tenggelam dalam kesukaannya pada mesin, berteman dengan 12-15 saset kopi dalam satu hari dan dua bungkus rokok.
Ia bahkan bisa lupa makan dan hampir tidak minum air putih.
Mulailah muncul gejala sakit pinggang setiap dua minggu.
Sakit itu bisa reda dengan obat.
Kerja tetap tidak henti dan tidak lupa minum kopi, sedikit air putih.
KOMENTAR