Gagal Ginjal Akibat Sering Minum Kopi Dialami Mekanik dari Yogyakarta Kini Harus Rajin Cuci Darah

Aong - Selasa, 6 Agustus 2024 | 11:30 WIB
Kompas.com
Minum 15 gelas kopi sehari membuat Toro harus rajin cuci darah 2 kali seminggu

Suatu waktu, obat tidak lagi meredam.

Tubuh menunjukkan pembengkakan di banyak bagian.

“Dulu bisa bekerja hingga pukul 02.00 WIB pagi. Tidak tahu kenapa. Dulu senang sekali hanya tenggelam di mesin, kopi dan rokok,” katanya. 

Keahlian membengkel mesin motor didapat Toro sejak bekerja di bengkel umum dan AHASS Honda masa lalu.

Pelanggannya tidak hanya dari Kulon Progo, tapi banyak dari Yogyakarta hingga Prambanan.

“Banyak juga dari teman-teman mancing,” katanya.

Energi Toro terlihat banyak meski seorang diri berteman segelas kopi dan sesekali mengisap rokok.

Bekerja keras seperti ini terus dilakukan, meski dirinya memiliki keterbatasann harus cuci darah (Hemodialisis atau HD) dua kali dalam satu minggu di RSU Rizki Amalia Temon.

Hemodialisis adalah proses pembersihan darah dengan menggunakan mesin dialisis.

Toro mulai cuci darah sejak umur 39 tahun.

“Berangkat pulang ke rumah sakit, sendiri, naik motor,” katanya.

Terdapat sejumlah bekas luka di lengan kanan dan kirinya, tanda menanam AV-Shunt sebagai akses aliran bagi HD.

Akses yang berfungsi baik terdapat di lengan atas kiri, membentuk pembuluh darah yang meliuk-liuk besar.

"Ingatlah, sayangi ginjal kalian," katanya.

Kini, Toro masih tetap membengkel. Ia melakoni pekerjaan itu tetap dengan gembira.

Semua demi menghidupi istri yang sesekali jualan jajanan pasar, anak pertama yang putus sekolah namun hobi IT, satu anak SMA, satu SMP dan dua SD, serta satu cucu laki-laki yang baru dua tahun.

Baca juga: Kondisi 1 Pasien Anak Gagal Ginjal Akut di RSSA Malang Membaik, Sudah Tak Lagi Jalani Cuci Darah

Saat ini, ia cepat-cepat menutup bengkel pukul 16.00 WIB.

Kopi hanya tiga kali sehari, rokok berkurang sangat banyak.

"Jam empat selesai. Waktunya bermain dengan anak-anak," kata Toro. Perjuangan Toro menghasilkan Rp 100.000 - 150.000 setiap hari. Sesekali menembus Rp 500.000 sehari bila penuh pelanggan.

“Kalau servis ringan bisa 12 motor sehari, tapi kalau turun mesin tiga kendaraan. Kalau dulu saya siap layani sampai pagi,” katanya.

Semua untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang rata-rata Rp 300.000 per hari, terutama uang saku anak sekolah Rp 10.000 – 15.000 per hari di SD dan SMP.

Sedangkan anaknya yang SMA memerlukan Rp 75.000 sehari karena sekolah kejuruan tata rias di Yogyakarta.

“Kalau dihitung-hitung tidak masuk di akal pemasukan dan kebutuhan. Tapi inilah rahasia ilahi,” katanya.

Toro pun tetap semangat bekerja mengingat harga diri laki-lakinya tergugah untuk terus bekerja dan berkarya.

"Hakikatnya laki-laki itu bekerja. Bukan mengeluh. Tidak boleh cengeng," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul: Minum 15 Gelas Kopi Sehari Demi Kuat Kerja di Bengkel, Toro Kini Harus Rajin Cuci Darah: Dulu Senang.

Penulis : Aong
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular