Tinggi bibir piston ke lubang pen bagian atas, disamakan kayak standarnya Scoopy/BeAT.
(BACA JUGA : Pembalap Lokal Ini Pakai Cara Rossi Buat Menang di Supermoto, Lihat Videonya)
Lalu, coakan klep juga agak digeser keluar, meniru coakan klep standar.
Nah, agar kompresi tak terlalu tinggi, Em-Plus papas rata kepala piston.
Trus di head dibuatkan nat tinggi 0,3 mm dan kubahnya digerus sedikit sebatas lubang busi.
Kemudian, lebar dan sudut squish disamakan kayak standar.
Hasilnya, setelah diukur, rasio kompresi mesin berada di angka 9,6 : 1.
Giliran porting-polish, saluran masuk dan buang dikorek sekitar 0,5 mm.
(BACA JUGA : Mau Restorasi Honda NSR 150 Series? Siapkan 1 Unit Matic Baru, Kok Gitu?)
Selanjutnya main jet di karbu standar dinaikkan 2 step jadi 102 (standar 98).
Sementara pilot jet tetap asli bawaan karbu (35).
Knalpot diganti pakai produk Nob1 tipe Neo Silent yang pakai sekat di saringannya.
Tapi, leher knalpotnya dicustom ulang mengikuti konstruksi atau tekukan leher standar.
Itu guna mengejar torsi besar di putaran bawah.
Source | : | Dok. Tabloid MOTOR Plus |
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR