Agar tekanan piston yang sudah besar tidak bocor, doi juga memanfaatkan paking silinder head berbahan tembaga dengan tebal 0,5mm.
Untuk mencuri langkah piston yang semakin tinggi, Ajenk putar otak agar bisa tetap menggunakan paking standar.
Alhasil, di kruk as asli berkode 2D5 big end digeser ke arah luar.
Dari sebelumnya langkah standar Mio 57,9 mm, setelah digeser kini didapat 72 mm.
"Daun kruk as dilas dulu, setelahitu dilubangi ulang.
Pengerjaannya harus benar-benar center agar kruk as tidak melintir dan getar,” wantinya.
Coba ente buka hitung dengan rumus borr, isi silindernya kini mencapai 261,34 cc.
Putaran kruk as makin enteng dengan bearing racing dari Faito berkode S720.
Ajenk memanfaatkan klep aftermarket berdiameter 35 mm untuk in dan 30 mm untuk ex.
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR