Oli Semakin Encer Bukan Berarti Bagus, Cek Buat Motor Tahun Berapa?

Motorplus,Rudy Hansend - Kamis, 21 Maret 2019 | 22:07 WIB
Tekanan diukur menggunakan pressure gauge untuk tahu aliran oli

Kemudian mesin coba kami hidupkan dan dibiarkan panas sekitar 3 menit, wah ada yang beda ketika pakai oli ini.

Suara mesin Smash jadi terdengar sedikit berisik terutama saat putaran mesin diblayer tinggi.

Tidak seperti waktu pakai oli SAE 10W-40 ini menandakan kalau kekentalan olinya terlalu encer untuk mesin Smash.

Bagaimana dengan tekanan olinya? Saat putaran mesin dipanteng di 6.000 rpm, hasilnya di-
dapatkan tekanan sebesar 3 psi.

Pencapaian tersebut lebih rendah dibanding waktu pakai oli 10W-40 menandakan aliran olinya lebih lancar.

Namun karena keenceran, bikin suara mesin jadi agak berisik.

Oli Untuk motor massal karbu & injeksi

SAE 10W-40 

Berdasarkan spesifi kasinya pada suhu rendah (dingin) memiliki sifat seperti oli SAE 10W begitu suhu mesin lebih dari 60° Celcius, kekentalannya berubah jadi 40.

Pelumas ini dirancang untuk mesin dengan kinerja tinggi direkomendasikan untuk motor-motor lansiran Yamaha, Suzuki dan Kawasaki yang injeksi maupun karburator.

Kala mesin dihidupkan, terdengar suara perputarannya cukup halus dan hawa di seputar dapur pacu tidak sepanas kala menggunakan oli dengan SAE 20W-50.

Ini menandakan tingkat keketalannya cucok dengan mesin Suzuki Smash ini setelah dilakukan 3 kali run, didapatkan bahwa tekanan adalah sebesar 3,75 psi.

Hasil tersebut lebih rendah dibanding waktu menggunakan oli 20W-50 asumsinya, sirkulasi pelumas di dalam saluran yang menuju kepala silinder dan komponen lainnya mengalir lebih lancar dibanding oli SAE 20W-50.

Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi viskositas oli dari spek yang anjurkan, maka akan membuat tekanan oli akan semakin tinggi pula.

Menandakan pegerakkan olinya melambat berbeda bila oli tersebut dipakai di motor yang speknya memang pakai kekentalan itu.

Pasti tekanannya akan turun.

Oli Untuk putaran mesin tinggi

SAE 5W-30 

Menengok spesifi kasinya yang tergolong encer pada suhu kurang dari -30° Celcius sekalipun, mesin masih bisa mudah dihidupkan.

Sebaliknya kala suhu naik secara ekstrem lantaran putaran mesin meninggi, viskositas 30-nya masih bisa tetap lancar bersirkulasi ke kepala silinder dan komponen bergerak lainnya sehingga gesekan bisa diminimalkan.

Direkomendasikan untuk motor-motor seperti Yamaha YZF-R25, Honda CBR 250R, Kawasaki New Ninja dan Suzuki Inazuma 250 dan sebagainya.

Beberapa motor di Indonesia telah menggunakan teknologi yang langsung diadopsi dari motor balap sehingga putaran mesin bisa mencapai lebih dari 10 ribu rpm.

Walau sejatinya oli ini dirancang buat motor-motor kompetisi yang putaran mesinnya kadang bisa sampai 14 ribu rpm.

Bisa dibilang oli ini jenis racing. Namun oke juga buat sport 250 cc.

Setelah dilakukan 3 kali run didapatkan tekanannya sebesar 3 psi kurang dikit beda tipis dengan oli SAE 10W-30.

Maklum, cuy, soalnya pan angka viskositasnya di suhu tinggi kan sama yaitu 30 suara mesin pun juga terdengar agak sedikit kasar apalagi saat suhu mesin masih di bawah 60° C.

   
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 818 th 2014

Source : MOTOR Plus
Penulis : Motorplus
Editor : Indra GT


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular