Korban para pendatang dari luar kota karena warga Slawi dan sekitarnya sudah paham," jelas Suspriyanti.
Warung lesehan tersebut sudah lama berjualan namun tidak selalu buka setiap saat.
Pedagang yang mematok harga tinggi saat lebaran biasanya akan menghilang setelah menjadi viral dan digunjingkan banyak orang.
Namun, bila berita viral mengenai warungnya sudah mereda, mereka akan kembali berjualan dengan harga yang tetap tinggi.
Baca Juga: Curhat Driver Ojol Diminta Antar Tas Warna Hitam, Ternyata Isinya Bikin Dengkul Gemetar
Hal serupa juga selalu dilakukan oleh pemilik warung lesehan Bu Anny (42) dan suaminya Sopikhin (48).
Bila warung tersebut terus melakukan hal tersebut ada kemungkinan akan ditutup paksa.
"Kadang jualan kadang hilang. Polanya seperti itu terus. Kalau lagi ramai seperti sekarang, dia akan menghilang. Kalau sudah reda, mereka akan kembali berjualan. Tidak menutup kemungkinan warung itu bisa ditutup karena bandel," ucap Suspriyanti.
Pemerintah Kabupaten Tegal menghimabau agar masyarakat yang menjadi korban 'tembak harga' selama menjelang lebaran harap melapor ke BPSK Kabupaten Tegal.
Source | : | Tribun Wow |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR