“Kan enggak semua kendaraan umum dan penumpang yang lain peduli bersih atau bisa dipercaya jaga jarak dengan baik,” tambah Mita.
Ia tak masalah macet-macetan di jalan dibanding harus naik kendaraan umum.
Bahkan, dia bersikeras jika nantinya ganjil genap diterapkan, ia akan tetap bawa kendaraan pribadi.
“Kalau itu sampai terjadi, ya bakal bandel bawa mobil sih. Soalnya masih takut banget naik transportasi umum. Enggak apa-apa macet tapi terjaga jaga jaraknya,” kata Mita.
Baca Juga: Bikers Masih Aman Nih! Sebelum Ada Rambu, Motor Langgar Ganjil Genap Belum Bisa Ditilang
Jika memang Pemerintah menerapkan ganjil genap, Mita menyarankan harus menambah transportasi umum lebih dulu.
Sebab akan banyak yang beralih menggunakan transportasi umum jika ganjil genap diterapkan.
“Ya kalau ganjil genap diterapkan, Pemerintah harus siap nyediain transportasi lebih buat masyarakat. Atau Pemerintah mau kasih uang lebih pekerja untuk naik taksi online maupun kantor siapkan antar jemput,” tutur dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pro Kontra Pekerja Tanggapi Wacana Ganjil Genap bagi Motor dan Mobil di Jakarta"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR