Skuat Yamaha pabrikan sudah memiliki test rider yang dedicated atau full time job urusan meriset dan mengembangkan motor MotoGP Yamaha YZR-M1.
Namun begitu, skala intensitas dan keseriusan Yamaha mendongkrak performa motor MotoGP Yamaha M1 musim ini kurang begitu greget.
Buktinya, intensitas test rider Yamaha Cal Crutchlow terkesan hanya menjajal perangkat baru yang notabene saat diujicoba pembalap regulernya tidak ada efek yang mencolok.
Berbeda dengan skuat MotoGP pabrikan Eropa yang test rider benar-benar dimanfaatkan semaksimal demi mendapatkan setting motor MotoGP terbaik.
Sebut saja Michele Pirro di Ducati; Dani Pedrosa di KTM, Jonas Folger di GasGas hingga Lorenzo Savadori di Aprilia.
Bahkan, skuat MotoGP pabrikan Eropa tak hanya punya test rider yang fokus riset pengembangan motor MotoGP, tapi juga punya pembalap reguler yang memiliki kemampuan riset yang dilakukan cocok atau ada pengaruhnya ke motor MotoGP yang digunakan.
Mulai Johann Zarco di Ducati, Aleix Espargaro di Aprilia, Jack Miller di KTM dan Alex Rins di Honda.
Sedangkan skuat Yamaha pabrikan praktis hanya bergantung ke Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, di mana tugas utamanya semaksimal gasak hasil terbaik di balapan.
Baca Juga: Beredar Isu Tim Valentino Rossi Rekrut Toprak Razgatlioglu Untuk Tim Satelit Yamaha
2. Riset Tak Integral
Faktor kesulitan motor MotoGP Yamaha M1 2023 kalah dari motor MotoGP Eropa juga karena riset yang dilakukan Yamaha pabrikan belum terintegrasi.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR