Bikin Geger! Penelitian Kenaikan Tarif Ojek Online, Dampaknya Malah Negatif Buat Driver?

Reyhan Firdaus - Senin, 6 Mei 2019 | 19:00 WIB
Ilustrasi Gojek dan Grab

Rumayya menjelaskan, bertambahnya pengeluaran sebesar itu akan ditolak oleh 47,6% kelompok konsumen.

Konsumen itu hanya mau, mengalokasikan pengeluaran tambahan untuk Ojol, maksimal Rp 4.000-5.000/hari.

Bahkan, sebenarnya ada 27,4% kelompok konsumen, yang tak mau menambah pengeluaran sama sekali.

“Total persentase kedua kelompok tersebut mencapai 75% secara nasional," sebutnya.

Baca Juga : Kapolri Jujur Diberi Dua Motor Lambretta Ditolak Dan Dikembalikan

Gojek Indonesia kehilangan seluruh foto di akun instagramnya baru-baru ini.

"Jika diklasifikasikan berdasarkan zona maka besarannya adalah 67% di Zona I, 82% di Zona II, dan 66% di Zona III,” tambah Rumayya.

Sebagai tambahan, Rumayya menjelaskan rata-rata kesediaan konsumen di non Jabodetabek untuk mengalokasikan pengeluaran tambahan, sebesar Rp 4.900/hari.

Jumlah itu lebih kecil 6%, dibanding rata-rata kesediaan konsumen di Jabodetabek yang mencapai Rp 5.200/hari.

“Oleh karena itu, Pemerintah perlu berhati-hati dalam pembagian tarif berdasarkan zona,” tegas Rumayya.

Baca Juga : Awas SPBU Nakal Premium Dioplos Dijual Seharga Pertalite atau Pertamax

Source : jatim.tribunnews.com
Penulis : Reyhan Firdaus
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular