Daya beli konsumen di wilayah non-Jabodetabek yang lebih rendah, harus dimasukkan ke dalam perhitungan Pemerintah
Terbatasnya kesediaan membayar konsumen, didorong oleh 75,2% konsumen yang berasal dari kelompok ekonomi menengah ke bawah.
“Selain itu, faktor tarif ternyata menjadi pertimbangan utama bagi keputusan konsumen untuk menggunakan Ojol," ungkap Rumayya.
Sebagai bukti, sebanyak 52,4% konsumen memilih faktor keterjangkauan tarif sebagai alasan utama.
Baca Juga : Sempat Terlindas di Moto2 Jerez 2019, Begini Kondisi Terkini Dimas Ekky Dari Kru Honda Team Asia
"Jauh mengungguli alasan lainnya, seperti fleksibilitas waktu dan metode pembayaran, layanan door-to-door, dan keamanan,” tambah Rumayya.
"Oleh karena itu, perubahan tarif bisa sangat sensitif terhadap keputusan konsumen," tukasnya.
Rumayya menambahkan, Pemerintah hendaknya mengevaluasi regulasi tarif dalam bisnis Ojol.
Pada akhirnya, berkurangnya permintaan Ojol tidak hanya akan menggerus manfaat yang diterima masyarakat dari sektor ini.
Baca Juga : Sering Dicibir Netizen Sudah Tua, Video Valentino Rossi Ini Jadi Bukti Dirinya Masih Hebat di MotoGP Spanyol
Source | : | jatim.tribunnews.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR